Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro, menyampaikan progres yang telah dicapai dalam pengembangan lumbung pangan di Merauke. Yudi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, dan pemangku kepentingan untuk mendukung program ini.
“Kami bersama TNI dan Pemda bertekad membangun Merauke sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Dukungan dari Komisi IV sangat penting dalam memastikan kelancaran program ini,” ujarnya.
Menurut Yudi, salah satu tantangan utama dalam implementasi lumbung pangan adalah keterbatasan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, mekanisasi pertanian menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan efisiensi produksi.
“Kami juga berencana untuk memperkuat sektor hilir dengan mengembangkan teknologi seperti vertical dryer agar hasil panen bisa memenuhi standar kualitas yang lebih tinggi,” jelasnya.
Yudi menambahkan bahwa melalui berbagai upaya ini, pihaknya menargetkan peningkatan Indeks Pertanaman (IP) hingga mencapai angka IP 300, serta meningkatkan produktivitas tanaman pangan secara berkelanjutan.
Dengan dukungan semua pihak dan sinergi yang solid, Komisi IV DPR RI optimis program ini akan berjalan efektif dan membawa dampak positif bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyampaikan, Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan-bantuan untuk mewujudkan Lumbung Pangan Merauke yang diserahkan kepada Brigade Pangan Kabupaten Merauke. Bantuan tersebut, seperti traktor roda 4 sebanyak 113 unit, traktor roda 2 sebanyak 60 unit, combine harvester 79 unit, rice tranplanter 76 unit, pompa air 578 unit, handsprayer 90 unit, serta bantuan benih unggul, pupuk, dan lainnya.
Mentan Amran mengatakan, pihaknya menargetkan lahan yang ada di Kabupaten Merauke dapat dijadikan sebagai laboratorium raksasa pertanian modern.
“Merauke memiliki potensi yang sangat besar. Kami ingin giant laboatorium (laboratorum raksasa) bagi pertanian Indonesia,” kata Amran.
Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengembangkan ketahanan pangan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Merauke bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan teknologi pertanian yang inovatif,” pungkas Amran. (ADV)