Merauke,corebusiness.co.id –Pembukaan lahan seluas 200 hektar di Kampung Kaliki, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, merupakan salah satu piloting cetak sawah pemerintah pusat. Saat ini, warga sudah mengolah lahan sawah 100 hektar untuk ditanam padi perdana benih Inpari 32 seluas 3 hektar.
Permintaan warga Kampung Kaliki, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, kepada pemerintah pusat supaya tanah adatnya bisa dikelola, sehingga bisa memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga. Pernyataan ini telah disampaikan Ketua Adat Kampung Kaliki, Albertus Mahuse bahwa warganya sudah mengajukan sejak 5 tahun lalu agar lahan mereka bisa bermanfaat.
Pemerintah baru bisa membantu membuka lahan seluas 1.000 hektar di Distrik Kurik, yang terbagi di tiga titik. Pemerintah membuka lahan pertanian untuk Kampung Kaliki seluas 200 hektar, yang dilaksanakan di lahan milik lima marga, yaitu Marga Mahuze, Kaize, Balagaze, Ndiken, dan Gabze. Saat ini baru dilaksanakan olah tanah seluas 100 hektar.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, sebagai leading sector tanaman pangan, terus melakukan monitoring, evaluasi, serta pendampingan kepada warga di Distrik Kurik untuk melakukan kegiatan usaha tani.
Tim dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyampaikan, warga Kampung Kaliki terlihat semangat mengolah lahan di lokasi pilot cetak sawah tersebut. Petani di Kampung Kaliki masih membutuhkan bimbingan dan pendampingan, sehingga nanti mereka secara mandiri bisa melaksanakan cara mengolah lahan, tanam padi, hingga panen yang baik.
Tim Ditjen Tanaman Pangan mengemukakan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Dirjen Tanaman Pangan, Yudi Sastro mendukung keinginan sejak lama warga Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, untuk memiliki lahan pertanian.
Dari dialog Tim Ditjen Tanaman Pangan bersama Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Merauke, Agustinus Yoga dengan Ketua Gapoktan Sri Sejati, Arif, Sekretaris Kampung Kaliki, Natan Diken terungkap bahwa warga Kampung Kaliki rata-rata mengaku belum terlalu memahami pola olah lahan dan tanam padi. Menanam padi merupakan pengalaman baru bagi warga setempat. Namun, warga mengaku semangat menjadi petani.
“Petani di Kampung Kaliki mengharapkan dari Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian di Distrik Kurik memperhatikan benih padi, pupuk, obat-obatan untuk penanggulangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), pompa air, dan alsintan untuk membantu petani di Kampung Kaliki,” ungkap Ketua Gapoktan Sri Sejati, Arif.
Sementara Sekretaris Kampung Kaliki, Natan Diken, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Merauke yang telah membantu membuka cetak sawah di Kampung Kaliki.
“Warga berharap perhatian yang diberikan pemerintah pusat jangan hanya berhenti di cetak sawah, namun terus berlanjut diberikan bimbingan dan pendampingan, serta bantuan untuk kegiatan usaha tani,” harap Natan.
Kabid Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Merauke, Agustinus Yoga mengutarakan, setelah dilakukan olah lahan, petani di Kampung Kaliki membutuhkan pompa untuk mengairi lahan yang akan ditanam benih padi yang diperoleh dari hasil persemaian.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman ketika berkunjung ke Distrik Kurik mengatakan, Kementerian Pertanian tengah membangun sarana dan prasarana pertanian, seperti infrastruktur irigasi dan akses jalan menuju persawahan. (ADV)