
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya para petani, atas kerja sama dan kontribusinya dalam upaya pemulihan pascabanjir ini,” imbuhnya.
Sementara, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menegaskan pentingnya menjaga kelestarian lahan pertanian, terutama di Grobogan yang menyumbang hampir 10 persen dari produksi pangan Jawa Tengah.
“Lahan yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tidak boleh dialihfungsikan. Ini merupakan aset penting bagi ketahanan pangan nasional,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa perubahan iklim dan alih fungsi lahan menjadi tantangan serius di masa mendatang.
“Panjenengan semua adalah pahlawan pangan. Menjaga lahan dan hasil panen adalah bagian dari perjuangan bersama,” imbuhnya.
Dukungan BI dan Kementan
Bupati Grobogan, Setyo Hadi melaporkan bahwa banjir yang terjadi pada pertengahan Mei 2025 merusak 373 hektare sawah dan 15 hektare tanaman tembakau di Kecamatan Tegowanu. Selain itu, 439 rumah warga juga terdampak.