160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Kementan Dukung Kemandirian Petani dalam Mengendalikan Hama dan Penyakit secara Ramah Lingkungan

750 x 100 PASANG IKLAN

Bondowoso,corebusiness.co.id– Jaringan Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) Tapal Kuda, yang mencakup wilayah Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, dan Probolinggo, semakin kokoh dengan merangkul ratusan petani dalam membangun pertanian yang ramah lingkungan melalui pemanfaatan Agens Pengendali Hayati (APH) dan pupuk organik. Partisipasi aktif petani dalam pengelolaan hama dan penyakit tanaman secara ramah lingkungan di Jawa Timur terus menunjukkan perkembangan yang membanggakan.

Hal ini terbukti dalam acara Pertemuan Jaringan PPAH Tapal Kuda ke-6 yang digelar di Desa Sumber Anom, Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Selasa (12/11). Acara ini dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk petani, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), penyuluh lapangan, perangkat desa dan kecamatan setempat, Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten, akademisi dari Universitas Brawijaya dan Universitas Jember, serta tim dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

Dalam pertemuan tersebut, seluruh pihak saling berbagi pengalaman dan wawasan untuk memperkuat dan mengembangkan jaringan PPAH yang semakin mengakar di tingkat petani.

Semangat kolaborasi yang tercipta dalam jaringan PPAH Tapal Kuda ini mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak, termasuk Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Yudi Sastro.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Kolaborasi yang terjalin dalam jaringan PPAH Tapal Kuda sangat menginspirasi. Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari petani, pemerintah desa, hingga pemerintah pusat menunjukkan bahwa dengan saling mendukung dan bekerja sama, kita bisa mencapai hasil yang luar biasa. Semua pihak memberikan kontribusi terbaik sesuai dengan peranannya,” kata Yudi.

Pernyataan Yudi ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung upaya petani dalam mewujudkan pertanian yang mandiri, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

“Pemerintah akan selalu berada di belakang petani untuk memastikan mereka memiliki akses ke teknologi dan pelatihan yang diperlukan guna meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian,” kata Mentan Amran.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Rachmat, juga menyoroti potensi besar dari jaringan PPAH ini.

“Partisipasi aktif petani dan masyarakat dalam kelompok ini sangat melegakan. Artinya, petani tidak hanya semangat untuk mandiri, tetapi juga untuk mengajak kelompok tani lainnya di sekitarnya untuk belajar dan tumbuh bersama. Namun, saya ingin mengingatkan, meskipun agens pengendali hayati ini dibuat oleh petani, kualitasnya harus tetap terjaga. Uji produk ini di Laboratorium Pengamat Hama dan Penyakit (LPHP) setempat untuk memastikan keandalannya,” pesan Rachmat.

750 x 100 PASANG IKLAN

Sementara Ketua Jaringan PPAH Tapal Kuda, Tri Anantoro, mengungkapkan bahwa kunci keberhasilan jaringan ini adalah semangat kemandirian petani.

“Awalnya, jaringan PPAH hanya beranggotakan 30 orang, namun kini jumlah anggota resmi telah mencapai 465 orang. Kami sangat bersyukur atas perkembangan ini. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak petani yang sadar akan pentingnya mandiri dalam mengelola pertanian dan memanfaatkan sarana produksi yang ramah lingkungan,” ungkap Tri.

Keunikan dari jaringan PPAH Tapal Kuda terletak pada semangat gotong royong dan kemandirian anggotanya. Mereka secara swadaya membiayai operasional PPAH, mulai dari pembelian bahan baku, pelatihan, hingga pertemuan berkala. Anggota juga aktif berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan petani lain di sekitarnya.

Jaringan PPAH juga ingin membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak, pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan dapat terwujud. Melalui jaringan PPAH, petani tidak hanya berperan sebagai produsen pangan, tetapi juga sebagai pelestari lingkungan yang turut menjaga kelestarian alam untuk generasi yang akan datang.

Dengan semakin berkembangnya jaringan ini, Kementerian Pertanian berharap model pertanian ramah lingkungan yang diterapkan di Tapal Kuda bisa menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia, mendorong petani untuk lebih mandiri dan berkelanjutan dalam mengelola hasil pertaniannya. (ADV)

750 x 100 PASANG IKLAN

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
PASANG IKLAN

Tutup Yuk, Subscribe !