160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Inikah Sosok Pengamat Pertanian yang Dimaksud Mentan Amran?

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
750 x 100 PASANG IKLAN

Bontas menduga kritik yang dilontarkan DAS patut diduga memiliki dasar dan muatan politik berbeda, karena narasi yang dibangunnya selalu bersifat tendensius.

 “Setiap dia kritik, pasti akan ada muatan politik atau narasi lain. Padahal itu kan cara lama yang sebenarnya publik juga sudah tahu,” ujar Bontas, Senin (6/1/2025), seperti dikutip media daring itu.

Bontas meminta agar pengamat tersebut berbicara secara proporsional, karena sektor pertanian tidak bisa dibaca hanya dari pikirannya saja. Baginya, pertanian saat ini sudah memiliki kemajuan, di mana hampir semua komoditas memiliki lonjakan peningkatan produksi yang cukup besar.

Ia juga menyarankan DAS bicara sesuai fakta,  jangan berdasarkan asumsi pribadi.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Itu namanya menggiring opini agar masyarakat terbelah. Jangan mengganggu pertanian yang saat ini sudah ada di jalan yang benar,” ucapnya.

Media daring ini juga memuat pernyataan Pengamat politik dan kebijakan publik dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan Publik (PKPK), Saiful. Dia menyoroti DAS lantaran pernah “mendadak bisu” sebagai pengamat pertanian setelah mendapatkan proyek senilai lebih dari Rp5 miliar pada tahun 2022. Proyek tersebut berfokus pada pemetaan komoditas hortikultura.

Menariknya, ketika DAS kembali meneken kontrak untuk proyek Swakelola Pengembangan Lahan Pertanian Produktif di tahun 2023, ketika proyek berjalan, kritik dia mereda.  Namun, ketika akses terhadap proyek terputus, kritik kembali membanjiri ruang publik.

Masih menukil media ini, sebelumnya di tahun 2017, AB2TI yang dipimpin DAS menjalin kerja sama benih padi Kementan dalam rangka pemuliaan varietas dan produksi benih padi. Namun, proyek tersebut akhirnya dihentikan oleh Kementan.

750 x 100 PASANG IKLAN

Kerja sama yang seharusnya berjalan selama tiga tahun itu akhirnya dihentikan di tahun pertama. Pasalnya, AB2TI dinilai tidak menunjukkan kesiapan dan ketidakmampuan dalam menjalankan tanggung jawabnya.

Alih-alih memberikan kritik berbasis data dan saran konstruktif, menurut Syaiful, pengamat tersebut justru terlihat membangun narasi swasembada pangan seenaknya. Kritiknya lebih terlihat seperti upaya untuk menggiring opini publik demi merusak citra program swasembada yang saat ini tengah diupayakan keras oleh Kementan di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman. (Rif/bbs)

 

750 x 100 PASANG IKLAN

Pages: 1 2 3Show All
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
PASANG IKLAN

Tutup Yuk, Subscribe !