Jakarta,corebusiness.co.id-Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat peran dan menyelaraskan dengan program prioritas menunjang pembangunan nasional dan mendukung ketahanan sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
“Dharma wanita bukan hanya sekadar nama, tetapi sebuah kekuatan yang mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan, keluarga, dan masyarakat,” kata Penasihat DWP Kementan, Pratitis Mukti Tami, pada Peringatan HUT ke-25 DWP di Kantor Direktorat Jenderal Hortikultura, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Untuk itu, dalam peringatan HUT ke-25 DWP, seluruh pengurus dan anggota DWP lingkup Kementan melakukan konsolidasi dan peningkatan kapasitas guna mendukung program ketahanan keluarga.
“Keberhasilan semua program kerja DWP selama ini tidak akan tercapai tanpa kerja sama dan kolaborasi kita semua. Semoga kebersamaan kita semakin erat ke depannya. Semangat kita semakin membara dan langkah kita semakin mantap dalam mewujudkan visi dan misi Dharma Wanita Persatuan di masa bakti 2025–2029,” papar Tami dengan semangat.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Panitia Peringatan HUT, Rosmiati Taufiq Ratule mengatakan HUT ke-25 DWP dimaknai sebagai momen penguatan fondasi organisasi.
“Keberadaan DWP diharapkan mampu menyesuaikan program prioritas seperti bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya guna menunjang pembangunan nasional dan mendukung terwujudnya ketahanan sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Rosmiati mengemukakan bahwa DWP Kementan juga perlu menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya dan sosial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia serta memperkuat persatuan di tengah keberagaman.
Selain itu, pengurus dan anggota DWP perlu meningkatkan kapasitas dan mengembangkan dirinya.
“Dengan demikian para anggota perlu meningkatkan kapasitasnya guna mendukung pembangunan nasional khususnya dalam hal pemberdayaan perempuan, ketahanan keluarga, pendidikan, dan ekonomi kreatif,” jelasnya.
Selaras, Ani Berta, blogger sekaligus founder Indonesia Social Blogpleneur Community, menyebutkan bahwa perempuan perlu memperkuat kapasitas dan literasi digital. Menurutnya, DWP menjadi cerminan perempuan berdaya dengan wawasan berkualitas yang tidak hanya mendukung suami dan keluarganya, tetapi juga mampu mengembangkan diri.
“Dalam kalimat lainnya, perempuan harus memiliki value. Value ini sebagai fondasi di mana setiap Perempuan harus memiliki skill, berpendidikan, memiliki pemikiran yang terus bertumbuh dan mampu terus berkembang,” papar Ani dalam sesi seminar.
Dengan DWP yang semakin berdaya, maka kontribusinya tidak hanya hadir dalam lingkup keluarga, tetapi dapat berdampak luas bagi masyarakat maupun organisasi. (FA)