Rosmiati mengemukakan bahwa DWP Kementan juga perlu menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya dan sosial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia serta memperkuat persatuan di tengah keberagaman.
Selain itu, pengurus dan anggota DWP perlu meningkatkan kapasitas dan mengembangkan dirinya.
“Dengan demikian para anggota perlu meningkatkan kapasitasnya guna mendukung pembangunan nasional khususnya dalam hal pemberdayaan perempuan, ketahanan keluarga, pendidikan, dan ekonomi kreatif,” jelasnya.
Selaras, Ani Berta, blogger sekaligus founder Indonesia Social Blogpleneur Community, menyebutkan bahwa perempuan perlu memperkuat kapasitas dan literasi digital. Menurutnya, DWP menjadi cerminan perempuan berdaya dengan wawasan berkualitas yang tidak hanya mendukung suami dan keluarganya, tetapi juga mampu mengembangkan diri.
“Dalam kalimat lainnya, perempuan harus memiliki value. Value ini sebagai fondasi di mana setiap Perempuan harus memiliki skill, berpendidikan, memiliki pemikiran yang terus bertumbuh dan mampu terus berkembang,” papar Ani dalam sesi seminar.
Dengan DWP yang semakin berdaya, maka kontribusinya tidak hanya hadir dalam lingkup keluarga, tetapi dapat berdampak luas bagi masyarakat maupun organisasi. (FA)