
Yudi Sastro menjelaskan pentingnya modernisasi pertanian melalui mekanisasi. Menurutnya, dengan membuka bendungan dan memfasilitasi akses alat modern, kita dapat meningkatkan produktivitas dan menarik minat generasi muda untuk terlibat di sektor pertanian.
“Pertanian modern bukan hanya tentang hasil, tetapi juga tentang peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan harga gabah yang baik dan produktivitas tinggi, pertanian bisa menjadi bisnis yang menjanjikan,” jelas Yudi.
Yudi Sastro berharap, dari penyaluran berbagai bantuan benih, pupuk, alsintan modern ke berbagai daerah di Indonesia, dapat meningkatkan hasil produksi padi untuk musim tanam III (MT III) yang dilaksanakan Oktober 2024 hingga Maret 2025.
“Untuk komoditas jagung, saat ini produksinya sudah surplus. Bahkan kita sudah ekspor jagung ke beberapa negara,” ujarnya.
Sementara komoditas strategis kedelai, Ditjen Tanaman Pangan terus berupaya meningkatkan perluasan areal tanam yang saat ini baru seluas 136.420 hektare, dengan luas panen 112.423 hektare. (ADV)