160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Amankan Produksi Jagung di Sidoarjo, Kementan Laksanakan Bimtek Pengendalian Tikus 

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, tepatnya Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Kementan, melakukan bimbingan teknis (Bimtek) pengendalian tikus pada tanaman jagung bagi petani di Sidoarjo (24/12). Foto: Humas Ditjen Tanaman Pangan.
750 x 100 PASANG IKLAN

Sidoarjo,corebusiness.co.id-Merespon terjadinya kerusakan tanaman jagung yang dilaporkan karena serangan tikus di Desa Bakung Temenggungan Kec. Balongbendo Kab.Sidoarjo, Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat menurunkan tim ke lapangan. Melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, tepatnya Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Kementan, melakukan bimbingan teknis (Bimtek) pengendalian tikus pada tanaman jagung bagi petani setempat (24/12).

Turut hadir bersama Kementan kali ini, tim dari UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Kepala Kepolisian Sektor Kec. Balongbendo dan Komandan Rayon Militer Kec. Balongbendo. Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi petani tentang pengendalian hama tikus pada pertanaman jagung sekaligus mengamankan pertanaman jagung pada musim tanam berikutnya. Selain petani jagung, bergabung pula pada Bimtek yang bertempat di Balai Desa Bakung Temenggungan Kec. Balongbendo Kab.Sidoarjo ini, petugas Babinsa, POPT, dan penyuluh pertanian setempat.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro menyampaikan bahwa pemerintah pusat selalu berkomitmen untuk hadir mendampingi petani saat ada kendala seperti ini.

“Tentunya untuk ini (pengamanan produksi-red) juga tidak terlepas dari peran pemerintah pusat dan daerah, petani, petugas, serta para pelaku usaha untuk bersama-sama bergotong royong secara aktif mengamankan produksi jagung. Kami terus bergerak berkoordinasi, bahkan dengan kepolisian dan TNI untuk bersinergi mengamankan tanam hingga produksi,” terang Yudi.

750 x 100 PASANG IKLAN

Yudi Sastro menyampaikan, upaya ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaman, yang bertekad untuk mencapai swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya, termasuk swasembada jagung sehingga tidak perlu impor lagi.

Sementara itu, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Rachmat, menekankan pentingnya kolaborasi dari semua pihak.

”Tim kami bersama tim Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH), serta petugas POPT turun langsung ke lapangan untuk melakukan langkah-langkah pengendalian yang diperlukan agar serangan tikus dapat segera dikendalikan,” ungkap Rachmat.

Ia menambahkan, “Pengenalan dan pemahaman tentang hama tikus beserta cara pengendalian yang benar terus kita sosialisasikan kepada para petani. Kalaupun kemudian terjadi serangan tikus, petani dapat mengendalikannya sejak awal sehingga meminimalkan kerugian ekonomi dan masih memungkinkan dengan cara-cara yang ramah lingkungan.”

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Eni Rustianingsih menyatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi langkah-langkah pengamanan produksi jagung dari serangan tikus yang telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Untuk menguatkan pengendalian tikus ini, perlu dibangun sinergi antara petugas lapangan dengan petani dan aparat desa setempat,” tutur Eni.

Kepala Pelayanan Teknis, UPT Proteksi Provinsi Jawa Timur, Saiful Rahman, mengatakan bahwa pihaknya terus mengarahkan para petugas POPT di wilayah kerjanya untuk melakukan pengamatan dengan intensif dan mengawal petani untuk melakukan upaya pengendaliannya saat diperlukan.

“Sebagai langkah penagwalan, kami juga memberikan bimbingan teknis pengamatan, peramalan, dan pengendalian hama penyakit bagi petugas POPT yang baru untuk meningkatkan kualitas serta perannya sebagai petugas pendamping petani di lapangan,” ujar Saiful.

Lebih lanjut disampaikan oleh Koordinator Wilayah Mojokerto, Sukandar Wibowo, wilayah Kecamatan Balongbendo merupakan endemis beberapa hama-penyakit, termasuk tikus.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Karena terbatasnya petugas POPT kami, yang mana seorang petugas POPT mengamati dua hingga empat kecamatan, maka kami sangat berharap partisipasi aktif para petani untuk memberikan informasi adanya serangan hama-penyakit di lahan pertaniannya kepada para petugas, baik POPT maupun penyuluh Pertanian, agar dapat segera dilakukan langkah-langkah pengendaliannya secara cepat dan tepat,” papar Bowo.

Senada dengan pernyataan Koordinator Wilayah Mojokerto, Wito SP, POPT yang telah purna tugas dan pada kesempatan ini berperan sebagai narasumber menerangkan bahwa pengendalian tikus akan efektif apabila dilakukan secara bersama-sama di lahan yang luas, konsisten dan berkelanjutan,” pungkas Wito. (FA)

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
Core Business

Bincang Kepo

Promo Tutup Yuk, Subscribe !