160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Terungkap, Ini Pertimbangan ESDM Perketat Produksi Bijih Nikel pada 2026

Aktivitas pemuatan bijih nikel ke tongkang di pelabuhan.
750 x 100 PASANG IKLAN

Kedua, meningkatnya permintaan smelter pada 2026. Permintaan bijih nikel diperkirakan meningkat lebih lanjut pada tahun 2026 seiring dengan pengoperasian kapasitas peleburan baru, khususnya di segmen hidrometalurgi.

Dorongan pemerintah untuk pengembangan hilir bernilai tambah tinggi dengan emisi rendah telah mendorong investasi dalam proyek High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang memproduksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Sumber MHP dapat dibuat dari bijih nikel kadar rendah atau limonit melalui teknologi HPAL, atau dapat dibuat dari serbuk hitam baterai.

“MHP adalah bubuk abu-abu hijau yang dapat larut dalam air,” terang SMM.

Meskipun Indonesia memiliki lebih sedikit fasilitas HPAL dibandingkan dengan operasi pirometalurgi berbasis teknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF), SMM mengungkap, kapasitas hidrometalurgi terus berkembang secara stabil. Karena itu, perlu ditingkatkan konsumsi limonit untuk output nikel.

750 x 100 PASANG IKLAN

SMM menyatakan, memproduksi satu ton MHP membutuhkan bijih yang jauh lebih banyak ketika kadar umpan menurun.

Menurut perkiraan SMM, Indonesia dapat menghasilkan lebih dari 200 ribu ton output logam nikel tambahan pada tahun 2026, yang akan diterjemahkan menjadi peningkatan signifikan dalam permintaan bijih nikel. Perkiraan ini belum sepenuhnya memperhitungkan kapasitas tambahan dari proyek nickel matte, Nickel Pig Iron (NPI), dan ferronikel (FeNi) yang sedang dibangun atau dalam tahap perencanaan.

Sebagai perbandingan, data internal SMM menunjukkan bahwa permintaan bijih nikel Indonesia pada tahun 2025 dapat mencapai sekitar 280 juta wet metric ton (wmt). Bahkan setelah memperhitungkan pemotongan produksi, penghentian pemeliharaan, atau penundaan di beberapa smelter, pengoperasian proyek baru pada tahun 2026 kemungkinan akan mendorong permintaan bijih melampaui level 2025.

Diungkapkan, meskipun tujuan Indonesia untuk mengurangi pasokan bijih nikel jelas, yang didorong oleh tujuan harga dan keberlanjutan sumber daya, pengurangan menyeluruh kuota RKAB 2026 menjadi 250 juta ton mungkin sulit dipertahankan dalam praktiknya. Faktor-faktor tertentu dapat mendorong kuota yang disetujui akhir lebih tinggi, termasuk meningkatnya permintaan hilir, penurunan kadar bijih, dan mekanisme revisi pertengahan tahun sistem RKAB sendiri.

750 x 100 PASANG IKLAN

SMM memperkirakan RKAB bijih nikel yang disetujui Indonesia untuk tahun 2026 kemungkinan akan tetap di atas 250 juta ton, kecuali penegakan kebijakan menjadi jauh lebih ketat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. (Rif)

Pages: 1 2Show All
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
PASANG IKLAN

Tutup Yuk, Subscribe !