
Supply side, harga bijih nikel Filipina mengalami koreksi ringan pada Agustus, namun biaya inti seperti bahan pembantu dan harga listrik terus naik, menjaga garis biaya NPI tetap kokoh dan memberikan dukungan dasar untuk harga NPI. Demand side, sentimen makro ditambah ekspektasi musim puncak menstabilkan futures stainless steel, sementara konsumsi downstream perlahan pulih seiring mendekatnya musim puncak, dengan inventaris stainless steel terus mengalami destocking.
Secara keseluruhan, SMM menganalisis,cdidukung faktor supply dan demand, harga NPI terus pulih, margin smelter membaik moderat, dan pembelian downstream meningkat, menghasilkan pertumbuhan bulanan baik dalam fisik maupun kandungan logam NPI pada Agustus.
Ke depan, dengan musim puncak September-Oktober mendekat, SMM memperkirakan produksi stainless steel akan terus tumbuh pada September, mendorong produksi NPI China naik 4,22 persen bulanan dalam fisik dan 3,92 persen bulanan dalam kandungan logam. Sementara itu, didukung pemulihan demand dan garis biaya, SMM memproyeksikan kenaikan harga NPI lebih lanjut pada September.
NPI Indonesia
Pada Agustus 2025, produksi NPI Indonesia naik 1,15 persen bulanan dalam fisik dan 2,60 persen bulanan dalam kandungan logam. Seiring kenaikan harga NPI selama bulan tersebut, profitabilitas smelter Indonesia membaik, menghasilkan output lebih tinggi. Didorong efisiensi ekonomi dan demand downstream, kadar NPI juga meningkat bulanan, menghasilkan pertumbuhan baik dalam fisik maupun kandungan logam.
Untuk September 2025, SMM memproyeksikan produksi NPI Indonesia naik 1,10 persen bulanan dalam fisik dan 1,27 persen bulanan dalam kandungan logam. Dengan musim puncak mendekat dan kerugian semakin menyempit, tingkat operasi smelter Indonesia diperkirakan terus pulih.