160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Pertama di Indonesia, Tambang Harita Nickel di Kawasi Komitmen Diaudit IRMA

750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-PT Trimegah Bangun Persada, Tbk, atau Harita Nickel, sebuah perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi, telah berkomitmen untuk melakukan penilaian independen pihak ketiga terhadap standar Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) untuk pertambangan yang bertanggung Jawab. Tambang Harita Nickel yang berlokasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, merupakan yang pertama di Indonesia secara resmi berkomitmen untuk diaudit oleh IRMA.

“Dengan mengajukan diri agar operasi pertambangannya untuk diaudit secara independen terhadap standar pertambangan global yang paling ketat di dunia, Harita Nickel menjadi contoh mengenai transparansi operasional pertambangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia,” kata Direktur Eksekutif IRMA, Aimee Boulanger melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (8/10/2024).

Aimee menyampaikan, Harita Nickel akan memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan terdampak yang dapat digunakan untuk berinteraksi mengenai upaya mendorong  pertambangan mereka lebih bertanggung jawab.

“Ini merupakan momen yang tepat, mengingat pentingnya peran nikel dalam mendukung transisi energi, dan permintaan dari pembeli di hilir untuk mendapatkan nikel yang ditambang secara lebih bertanggung jawab, khususnya untuk sektor otomotif dan energi terbarukan,” ujar Aimee.

Deputi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Septian Hario Seto mengapresiasi komitmen Harita Nickel untuk menjalani audit IRMA yang ketat. Hal ini mencerminkan dedikasi Harita Nickel terhadap praktik penambangan yang bertanggung jawab di Indonesia.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif mereka, yang tidak hanya menjadi tolok ukur bagi industri, tetapi juga mendukung visi pemerintah untuk sektor pertambangan yang lebih transparan, serta bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial. Upaya ini menggarisbawahi pentingnya penyelarasan industrialisasi nasional dengan standar global, memastikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan kita,” kata Hario Seto.

Sementara Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (Harita Nickel), Roy Arman Arfandy mengatakan komitmen tambang Harita Nickel diaudit oleh IRMA untuk memastikan kepada para pembeli bahwa mereka membeli nikel melalui proses pertambangan yang bertanggung jawab.

“Dengan menjalani audit IRMA yang independen, kami bertujuan untuk menyelaraskan operasi kami dengan praktik terbaik dan mengidentifikasi ruang untuk perbaikan yang berkelanjutan bersama dengan para pemangku kepentingan terdampak dan pemegang hak terkait. Kami berkomitmen untuk melakukan penyelarasan dengan standar internasional untuk penambangan yang bertanggung jawab dalam jangka panjang,” jelas Roy.

Diinformasikan penilaian dari Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA), pertama, standar pertambangan sukarela yang menjelaskan praktik terbaik untuk melindungi masyarakat dan lingkungan. Kedua, proses penjaminan untuk mengukur tambang terhadap standar tersebut. Ketiga, organisasi yang dikelola secara setara oleh perwakilan dari enam sektor pemangku kepentingan yang terdampak–masyarakat, buruh terorganisasi, LSM, keuangan, pembeli, dan perusahaan pertambangan—yang mengendalikan standar dan proses jaminan.

Sementara Harita Nickel telah memiliki izin pertambangan dan memulai operasinya tahun 2010. Melalui anak perusahaan dan afiliasinya, Harita Nickel telah mengoperasikan smelter bijih nikel kadar tinggi (saprolit) sejak tahun 2017, fasilitas pemurnian bijih nikel kadar rendah (limonit) sejak tahun 2021, dan fasilitas produksi nikel sulfat dan kobalt sulfat sejak tahun 2023. Semua fasilitas ini berlokasi di dua wilayah konsesi pertambangan aktif Harita Nickel.

Harita Nickel memproduksi bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik – dengan memproses dan memurnikan bijih nikel kadar rendah (limonit) menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), yang kemudian diproses lebih lanjut menjadi nikel sulfat (NiSO4) dan kobalt sulfat (CoSO4).

750 x 100 PASANG IKLAN

SCS Global Services, firma audit independen yang disetujui IRMA, akan melakukan penilaian, yang mencakup tinjauan meja (tahap 1) diikuti oleh audit lapangan (tahap 2). Dalam penilaian ini,  akan melibatkan anggota masyarakat yang terkena dampak, pejabat publik, perwakilan tenaga kerja, atau pihak berkepentingan lainnya diundang untuk menyampaikan komentar mengenai bagaimana lokasi tambang mengelola dampaknya terhadap lingkungan termasuk udara, air, limbah, gas rumah kaca, dan ekosistem.

Penilaian juga dilakukan untuk mengetahui tambang Harita Nickel mendukung tenaga kerja mereka, interaksi dengan masyarakat sekitar, hingga dampaknya bagi masyarakat. Pihak berkepentingan juga dapat meminta untuk diwawancarai oleh auditor setelah mereka berada di lokasi tambang Harita Nickel. (Syarif)

 

750 x 100 PASANG IKLAN

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
Core Business

Bincang Kepo

Promo Tutup Yuk, Subscribe !