160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Industri Pengolahan di Tiongkok Terkendala Pasokan Timah, Peluang bagi Indonesia

Timah batangan yang diproduksi PT Timah Tbk. Foto: PT Timah Tbk
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Produksi timah rafinasi Tiongkok pada Januari 2025 mengalami penurunan sebesar 4,62 persen Month on Month (MoM), meskipun secara Year on Year (YoY) sedikit meningkat 0,65 persen. Peluang bagi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam ekspor timah dunia menambah kuota ke China.

Berdasarkan laporan Shanghai Metals Market (SMM), menipisnya pasokan bijih dan skrap timah menyebabkan tren penurunan produksi timah batangan dalam negeri pada Januari 2025. Di Yunnan, rendahnya volume impor bijih timah dari Myanmar, ditambah dengan penurunan impor dari negara lain, menimbulkan tantangan berat terhadap pasokan bahan baku untuk smelter lokal. Dalam keadaan seperti ini, sebagian besar smelter memilih untuk mempertahankan status quo atau mengurangi produksinya secara moderat.

SMM menganalisis, jika larangan penambangan bijih timah di Myanmar tetap tidak berubah, diperkirakan produksi smelter di Yunnan akan terus menurun. Selain itu, penurunan TC konsentrat timah yang terus-menerus jatuh di bawah garis biaya untuk beberapa pabrik peleburan, memaksa beberapa pabrik peleburan menghentikan produksi untuk pemeliharaan selama liburan Tahun Baru Imlek.

Sementara di Jiangxi, produksi smelter juga secara umum mengalami penurunan pada Januari. Ketika sebagian besar perusahaan hilir dan pengguna akhir menghentikan operasinya selama liburan Tahun Baru Imlek, pasokan barang mengalami kekurangan, dan produksi diperkirakan akan dilanjutkan sekitar Festival Lentera—sebagai tanda berakhirnya Tahun Baru Imlek.

750 x 100 PASANG IKLAN

Di Mongolia, aktivitas peleburan relatif stabil. Namun, di Anhui dan wilayah lain, tantangan dalam pengadaan bahan mentah dan dampak liburan telah mengganggu produksi smelter, sehingga menimbulkan tantangan besar dalam mempertahankan produksi di masa depan.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, SMM memperkirakan produksi timah batangan Tiongkok pada Februari akan semakin menurun. Mengingat ketidakpastian yang signifikan seputar impor bijih timah dari Negara Bagian Wa di Myanmar dan semakin parahnya masalah pasokan bahan baku untuk pabrik peleburan. SMM menyarankan para pelaku pasar untuk tetap waspada dan memantau dengan cermat perkembangan terkini di pasar bahan mentah agar dapat segera merespons potensi fluktuasi pasar.

Di saat Tiongkok mengalami kendala dalam pemenuhan bahan baku timah, Pemerintah Indonesia akan melakukan transformasi ekonomi untuk mencapai pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan mendorong hilirisasi mineral kritis, salah satunya timah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa dengan hilirisasi dan industrialisasi, Indonesia bisa maju. Hilirisasi dan industrialisasi juga yang membuat Presiden Prabowo Subianto yakin pertumbuhan 8 persen dapat tercapai.

Sebagai salah satu produsen timah terbesar di dunia, hilirisasi timah di Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan nilai tambah komoditas, tetapi juga memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia terus menunjukkan dominasinya sebagai salah satu pemain utama dalam ekspor timah dunia. Pada tahun 2024 nilai ekspor timah, yakni timah bukan paduan serta batang dan batang kecil untuk menyolder, mencapai US$1,44 miliar. Indonesia berhasil mengekspor ke berbagai negara tujuan utama seperti Cina sebesar US$284,28 juta, India sebesar US$245,36 juta, dan Korea Selatan sebesar US$158,26 juta,” kata ujar Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital, Kemenko Perekonomian, Ali Murtopo Simbolon usai mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam groundbreaking pabrik hilirisasi timah (tin chemical) PT Batam Timah Sinergi dan peresmian pabrik hilirisasi timah (tin solder) PT Tri Charislink Indonesia di Batam, Jumat (24/1/2025).

Ali menyampaikan bahwa sebagai salah satu produsen timah terbesar di dunia, Indonesia memiliki cadangan sumber daya yang sangat melimpah. Tercatat sekitar 800 ribu ton atau 17 persen cadangan timah global berada di Indonesia. Berdasarkan data badan survei geologi Amerika Serikat, Indonesia menghasilkan lebih dari 70 ribu ton timah setiap tahun, di mana 32 persen produksi timah dihasilkan oleh PT Timah Tbk dan 68 persen sisanya diproduksi oleh kurang lebih 35 badan usaha swasta.

Saat ini, hampir 95 persen produksi timah nasional diekspor dan belum dimanfaatkan secara optimal di dalam negeri. Timah dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam investasi yang bernilai tinggi, khususnya saat ini untuk semikonduktor, dan pemerintah menjadikan hilirisasi timah ini menjadi modal memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem semikonduktor.

“Hilirisasi timah diharapkan dapat meningkatkan devisa negara. Data menunjukkan bahwa industri hilir memiliki potensi untuk menggandakan nilai ekspor dibandingkan dengan ekspor bahan mentah. Dengan investasi sebesar Rp1,2 triliun dalam pembangunan pabrik hilirisasi tersebut, pemerintah optimis bahwa Indonesia dapat menjadi pusat produksi timah hilir terbesar di dunia,” tegas Ali.

Dari segi investasi, Indonesia merupakan negara dengan predikat layak investasi dengan daya saing yang cukup kuat. Peringkat Indonesia dalam IMD Global Competitiveness Index, meningkat ke peringkat 27 dari sebelumnya di peringkat 34. Berdasarkan penilaian dari lembaga rating, Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia satu tingkat di atas Investment Grade. Hal tersebut menunjukkan kepercayaan investor kondisi ekonomi Indonesia yang solid akan berlanjut. (Rif)

750 x 100 PASANG IKLAN

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Promo Tutup Yuk, Subscribe !