160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Anggota DPD RI Menilai Menteri Bahlil Salah Mengecek Lokasi Tambang di Raja Ampat

Anggota DPD RI asal Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor. Foto: Istw
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Anggota DPD/MPR RI asal Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor, menilai Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia salah mengunjungi lokasi tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya, pada Sabtu (7/6/2025).

Menurut Paul Finsen, seharusnya yang menjadi target pengecekan langsung perkembangan aktivitas tambang di Pulau Manyaifun, Pulau Batang Pele, dan Kepulauan Paam, bukan ke Pulau Gag.

“Kedatangan Menteri ESDM, menurut saya salah tempat. Seharusnya beliau ke Manyaifun dan Batan Pele dan Kepulauan Paam (Pyainemo). Karena, yang dipersoalkan masyarakat setelah saya kunjungan dapil ini ada dua perusahaan baru yang beroperasi di sana,” kata Paul Finsen seperti dikutip, Minggu (8/6/2025).

Paul Finsen menyebutkan, dua perusahaan baru pemegang IUP adalah PT Mulia Raymond Perkasa (Manyaifun & Batan Pele) dan PT Anugerah Pertiwi Indotama yang berlokasi di Kepulauan Paam (Pyainemo).

“Jadi bukan PT Gag yang di Pulau Gag. Karena Gag Nikel ini sudah beroperasi sejak tahun 70-an dan di bawah kendali BUMN. Jadi Pak Menteri salah sasaran, beda pulau, beda tempat. Yang diprotes oleh masyarakat itu, kehadiran tambang yang di Manyaifun, Batan Pele dan Paam,” ungkapnya.

750 x 100 PASANG IKLAN

Ia bahkan mengutarakan di lokasi pertambangan baru Manyaifun sempat terjadi konflik sosial. Untuk itu, dia berharap kedua target permasalahan tersebut juga mendapat tindak lanjut yang cepat dari pemerintah pusat.

Pernyataan Paul Finsen senada dengan Patrick Nathanel, seorang pemandu wisata yang ikut mengkritisi aktivitas tambang di Raja Ampat. Melalui video yang diupload di IG ptrknthnl, Sabtu (7/6/2025), dia menilai Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia salah meninjau lokasi tambang di Raja Ampat.

“Hari ini Pak Bahlil, Menteri ESDM, berkunjung ke Gag, di mana Gag bukan titik lokasi yang sedang kami speackup lewat aksi demo kami beberapa minggu lalu. Kami sedang speackup terhadap beberapa lokasi tambang yang akan, tepatnya di Pulau Manyaifun dan Pulau Batang Pele. Di mana di kedua pulau ini merupakan Kawasan Suaka Alam Perairan Raja Ampat,” tutur Patrick.

Patrick menjelaskan, Suaka Alam Perairan Raja Ampat meliputi lima pulau di Raja Ampat, yaitu Manyaifun, Waisilip, Bianci, Mutus, dan Meosmanggara.

Ia menyebutkan, lokasi Batang Pele ke arah Piaynemo jaraknya sekitar 29 KM. Kemudian, Batang Pele ke Wayag dan Pos Hiu sekitar 55 KM. Lebih miris lagi, kata dia, Batang Pele ke Pulau Yefnabi, yang merupakan bagian dari Kepulauan Meosmanggara hanya 15 KM. Pulau ini merupakan tempat ikan pari manta membersihkan diri (cleaning station) dari kotoran, kulit mati, dan parasit, serta menjadi tempat makan dan tempat perkembangbiakan ikan pari manta.

750 x 100 PASANG IKLAN

Patrick mengemukakan kepeduliannya menjaga kawasan wisata Raja Ampat,  karena kawasan ini bukan hanya sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas, tapi juga memiliki status sebagai UNESCO  Global Geopark, Kawasan Konservasi Perairan Nasional, dan Pusat Terumbu Karang Dunia. (Rif)

 

 

 

750 x 100 PASANG IKLAN

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
EXPERT SYNERGY

Tutup Yuk, Subscribe !