Jakarta,corebusiness.co.id-Sebanyak 40 seniman Reog Ponorogo Jabodetabek merayakan penetapan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) atau ICH Intangible Cultural Heritage DARI UNESCO di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Jakarta,Sabtu (11/1/2025).
Dalam pertunjukan tersebut, para pembarong mengangkat dadak merak berkepala harimau. Selain itu ada juga beberapa penari bertopeng dan berkuda lumping disertai Reog asli Indonesia.
Pemberian Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) bagi tarian asal Ponorogo Jawa Timur ini, akan menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Ponorogo, yang bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi daerah.
Sekertaris Kemenko Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menyatakan akan membangun Monumen Reog Ponorogo dan Museum Peradaban sebagai wisata baru di Ponorogo, Jawa Timur.
Di monumen setinggi 126 meter dengan anggaran Rp 164,7 miliar ini rencananya akan dibuat ekosistem untuk menyelamatkan budaya seni Reog Ponorogo.
“Monumen Reognya setinggi 126 meter lebih tinggi dari patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang hanya 122 meter, di sana dibuat satu ekosistem untuk menyelamatkan budaya seni Reog Ponorogo, ini sekaligus menghidupkan ekonomi di Ponorogo dan sekitarnya,” kata Susiwijono.
“Nanti kita bangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah Daerah Badan Usaha (KPDBU) kira-kira anggaran yang di butuhkan Rp 164,7 miliar,” tambahnya.
Diketahui, pembangunan Monumen Reog ini telah berjalan sejak awal 2024. Proyek pembangunan sendiri telah memakan anggaran sekitar Rp 76 miliar di awal tahun 2024. (Rk).