
Pabrik tersebut saat ini hanya memproduksi SUV EX90 bertenaga listrik Volvo dan Polestar 3, tetapi data produksi menunjukkan bahwa model-model ini hanya menempati sebagian kecil dari kapasitas tahunan pabrik yang mencapai 150.000 kendaraan. Kabar mengenai model hibrida baru ini bertepatan dengan peringatan 70 tahun Volvo di Amerika Serikat.
Volvo, yang telah lama diposisikan sebagai pelopor kendaraan listrik dengan tujuan menghapus semua model nonlistrik pada tahun 2030, tahun lalu mengubah arah dan menyatakan bahwa hibrida akan tetap menjadi bagian dari jajaran produknya.
“Dengan menambahkan model lain ke dalam produksi di sini, kami akan mengambil langkah besar untuk mewujudkan potensi penuh investasi manufaktur dan tenaga kerja lokal kami,” kata Presiden Operasi Volvo Cars Amerika, Luis Rezende.
Kesepakatan dagang yang dicapai pada Juli dengan Uni Eropa memangkas tarif AS untuk mobil Eropa menjadi 15 persen, tetapi kesepakatan tersebut belum berlaku, dengan kendaraan yang masih dikenakan tarif sebesar 27,5 persen.
Samuelsson mengatakan penghapusan bea masuk sebesar 10 persen untuk impor mobil dari AS ke Eropa juga akan membuat penjualan kendaraan EX90 produksi AS ke luar negeri menjadi lebih menarik.
“Dengan pengurangan 10 persen ini, kami memiliki peluang untuk berkembang,” ujarnya mengenai operasi Volvo di Eropa. (Rif).