Pusat Onderdil dan Aksesoris Asem Reges
Pusat Onderdil dan Aksesoris Asem Reges berada di Jalan Raya Taman Sari, Jakarta Barat, dengan luas areal 14.986 meter dan luas bangunan 1.239 meter. Tahun 2001 tercatat, dari 676 unit kios yang yang disediakan Perumda Pasar Jaya Asem Reges, sekitar 90 persen diisi penjual komponen mobil yang menyebar di lantai dasar dan lantai 1. Sebagian besar, 80 persen, pedagang menjagokan sparepart untuk segala jenis kendaraan berat sebagai barang dagangannya.
Pemilik kios UD Karya Agung Diesel, Aseng, mengungkapkan, stok onderdil biasanya didatangkan dari kendaraan-kendaraan rusak, misalnya karena tabrakan atau dari penjual-penjual loak. Namun, ada pula sengaja didatangkan dari Singapura, Taiwan, serta negara-negara China daratan lainnya.
Tiga Pohon Asem
Semasih Indonesia dijajah Belanda ada beberapa penjual loak menawarkan barang dagangan berupa komponen mobil bermesin berat di sebuah lapangan yang di tengah-tengahnya tumbuh tiga pohon asem berukuran besar. Di bawah pohon asem itulah mereka menjual barang-barang loakan tersebut.
Lantaran banyak konsumen yang berkunjung dan membeli barang-barang loak, lama kelamaan jumlah pedagang kian bertambah. Sejak itu banyak bermunculan bedeng-bedeng sebagai tempat berjualan onderdil mobil.
Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, ketika itu ingin menampung aspirasi para penjual onderdil untuk dibuatkan tempat jualan lebih permanen. Bahkan Ali Sadikin ingin menjadikan lokasi itu sebagai pusat penjualan suku cadang kendaraan. Maka, di tahun 1974 Pemerintah DKI Jakarta mulai merenovasi pembangunannya, yang belakangan dinamai PD Pasar Jaya Asem Reges.
Perkembangannya, PD Pasar Jaya Asem Reges terkenal sebagai pusat onderdil dan aksesoris mobil bermesin berat. Sedangkan konsumen yang datang sekaligus belanja onderdil dari berbagai daerah di Indonesia. Karena, banyak juga permintaan dari berbagai daerah untuk dikirim komponen-komponen mobil dari Asem Reges.
Aseng mengakui, keberadaan para calo di Asem Reges sudah menjadi rahasia umum di kalangan konsumen. Jumlah mereka terbilang cukup banyak. Jadi, bagi konsumen yang kali pertama datang ke sana, jangan terkejut tiba-tiba di pintu masuk sudah disambut berbagai tawaran para calo.
Di sisi lain, menurut Aseng, keberadaan calo justru membantu para penjual onderdil. Karena dalam menawarkan jasa, sebenarnya para calo tidak memaksa konsumen. Bahkan para calo memberi petunjuk konsumen tentang barang-barang yang ingin dibelinya.
Aseng menegaskan, yang tidak boleh dilupakan keberadaan para calo, ketika terjadi kerusuhan Mei 1998 mereka rela begadang siang dan malam demi menyelamatkan PD Pasar Jaya Asem Reges dari aksi penjarahan dan pembakaran massa. Buktinya, pasar itu selamat dari aksi massa.
Pusat Onderdil dan Aksesoris Asem Reges menyediakan juru montir-juru montir handal, baik untuk kendaraan bermesin berat maupun sedang, seperti minibus, sedan, jeep, dan lainnya. Para penjual onderdil bisa menggunakan jasa juru montir dari luar, bila memang dibutuhkan oleh konsumen yang ingin menservis kendaraannya.