Di Jakarta, ada beberapa pusat onderdil mobil yang menyediakan jasa servis sekaligus membeli sparepart mobil yang dibutuhkan pemilik kendaraan. Misalnya, Pusat Onderdil dan Aksesoris Mobil Pasar Cipete, Pusat Onderdil dan Aksesoris Mobil Duta Mas Fatmawati, Pasar Mobil Kemayoran, Pusat Onderdil dan Aksesoris Kendaraan Asem Reges, dan Pusat Onderdil dan Aksesoris Mobil Plaza Atrium Senen.
Di pusat-pusat onderdil dan aksesoris mobil itu, pemilik kendaraan roda empat maupun kendaraan berat, bisa membeli sparepart atau suku cadang yang dibutuhkan. Sparepart mobil merupakan komponen yang penting dalam menjaga kinerja, keamanan, dan keandalan kendaraan.
Setiap kendaraan memiliki berbagai macam sparepart yang perlu diganti atau diperbaiki seiring waktu masa pemakaian. Misalnya pergantian komponen filter udara, kampas rem, busi, aki, ban, chasis, shock absorber, per, stabilizer, jok, lampu, kabel listrik, dan masih banyak lagi. Segala komponen suku cadang mobil tersebut bisa dibeli konsumen di pusat-pusat onderdil dan aksesoris mobil yang ada di Jakarta.
Corebusiness.co.id tak mengulas teknis perbaikan komponen mobil, namun lebih menggali ihwal munculnya pusat-pusat onderdil dan aksesoris mobil di Jakarta, yang ditukil dari hasil penelusuran Syarifudin dan telah dituangkan dalam buku Direktori Bengkel Pilihan Sejadebotabek yang diterbitkan Aksara Nusa Persada (ANP) tahun 2001.
Berikut sejarah singkat berdirinya pusat-pusat onderdil dan aksesoris mobil di Jakarta.
Pusat Onderdil dan Aksesoris Mobil Pasar Cipete
Medio 1986, keberadaan Pasar Cipete di Jalan RS Fatmawati, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bertambah semarak dengan hadirnya para penjual onderdil dan aksesoris mobil. Seiring itu, pasar yang memiliki total kios 400 unit di tahun 2001, separuhnya, 200 unit, diisi oleh penjual onderdil dan aksesoris mobil. Kesemua kios onderdil dan aksesoris mobil itu berada di lantai dasar. Paling atas, yakni lantai tiga dipergunakan untuk urusan kantor pengelola Pasar Cipete, yakni Perumda Pasar Jaya.
Sejak itu, pengunjung yang datang ke Pasar Cipete tak hanya bermaksud membeli kebutuhan pokok sehari-hari. Karena, sebagian lagi tertuju ke kios-kios yang menjual berbagai merek onderdil mobil. Dari waktu ke waktu keberadaan Pusat Onderdil dan Aksesoris Mobil Pasar Cipete semakin banyak dikunjungi konsumen.
Namun sayang, musibah tak dapat mereka hindari. Kerusuhan Mei 1998 ternyata berakses ke Pasar Cipete. Aksi penjarahan disertai pembakaran mengakibatkan Pasar Cipete menjadi porak poranda.
Untunglah kobaran api tak seluruhnya menjilat kios-kios onderdil dan aksesoris mobil. Sebagian penjual yang tokonya selamat dari kebakaran masih bertahan melanjutkan bisnis jualan onderdil di Pasar Cipete. Sebagian penjual lainnya mencoba berjualan onderdil mobil dengan mendirikan bedeng-bedeng di sebuah tanah kosong milik Kelompok Usaha Sinar Mas (KUSM).
Melihat prospek penjualan suku cadang mobil di sana sangat bagus, hal ini cepat-cepat dilirik KUSM. Alhasil, KUSM berhasil mengubah bedeng-bedeng itu menjadi bangunan kios lebih permanen. Yang selanjutnya mereka jadikan Pusat Onderdil dan Aksesoris Mobil Duta Mas Fatmawati.
“Sebelum ada Duta Mas, di sini (Pasar Cipete) sangat ramai dan terkenal. Setelah terjadi kerusuhan Mei 1998, peluang itu dibaca oleh swasta. Maka, muncullah Duta Mas, sehingga terjadi rebutan konsumen,” kisah Kepala Pasar Cipete, Deddy Supandi, ketika itu.
Deddy mengutarakan, kelemahan Pusat Onderdil dan Aksesoris Mobil Pasar Cipete, karena kurang memiliki areal parkir yang luas. Meski begitu, keberadaan Pasar Cipete sudah melekat di konsumen.
Pria kelahiran Blitar, Jawa Timur, ini ketika itu tak bosan-bosan memberi wejangan kepada para penjual onderdil mobil. Mereka harus bisa bersaing dengan segala kondisi yang ada. Cara itu bisa dilakukan dengan memaksimalkan pelayanan, seperti bersaing melalui servis dan harga.
Hingga kini aktivitas usaha onderdil dan aksesoris mobil masih berjalan di Pasar Cipete dengan segala penggalan kisah dan persaingan bisnis dengan Pusat Onderdil dan Aksesoris Mobil Duta Mas.