160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Penjualan EV di AS Diprediksi Merosot seiring Berakhirnya Subsidi Pajak Kendaraan

Ilustrasi foto: Toyota memamerkan varian EV terbaru di GIIAS 2025. Foto: corebusiness.co.id/Syarif.
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Para eksekutif otomotif bersiap menghadapi penurunan tajam penjualan kendaraan listrik di Amerika Serikat (AS) menyusul hilangnya keringanan pajak penting sebesar $7.500 bagi pembeli.

Pemerintah AS telah mengakhiri insentif kredit pajak federal untuk pembelian kendaraan listrik (electric vehicle/EV) baru dan bekas, yang berlaku sejak akhir September 2025. Kebijakan ini menghapus keringanan pajak hingga US$ 7.500 untuk kendaraan baru dan US$ 4.000 untuk kendaraan bekas, yang sebelumnya telah mendorong penjualan EV dan memungkinkan penawaran sewa yang lebih murah. Akibatnya, biaya sewa bulanan untuk beberapa model EV mengalami kenaikan

“Ini adalah pengubah permainan,” ujar CEO Ford (F.N), Jim Farley, dalam sebuah acara di Detroit beberapa jam sebelum subsidi federal berakhir, dikutip Reuters.

Farley mengatakan ia tidak akan terkejut jika penjualan mobil listrik turun hingga 5 persen dari total penjualan kendaraan di AS pada Oktober. Angka tersebut akan menjadi sekitar setengah dari angka penjualan Agustus.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Pasar kendaraan listrik akan runtuh pada Oktober,” kata Ketua Nisan Americas, Christian Meunier.

Nissan Jepang, masih meluncurkan versi desain ulang dari kendaraan listrik kecil Nissan Leaf di AS, tetapi Meunier memperkirakan persaingan akan ketat karena produsen mobil pesaing kesulitan menemukan pembeli untuk mobil listrik mereka.

“Persaingan itu akan sangat ketat, karena stoknya banyak. Pesaing kami telah memproduksi banyak kendaraan listrik,” kata Meunier kepada Reuters.

Kongres menyetujui kredit pajak sebesar $7.500 tahun 2008 untuk pembeli mobil listrik dan kendaraan hibrida plug-in. Undang-Undang Pengurangan Inflasi 2022 memperluas kredit tersebut, sekaligus membatasi kelayakannya hanya untuk kendaraan listrik yang diproduksi di AS menggunakan baterai dan material dalam negeri dalam jumlah tertentu.

750 x 100 PASANG IKLAN

RUU pemotongan pajak dan belanja Presiden AS Donald Trump, yang disahkan menjadi undang-undang pada  Juli, menetapkan batas waktu berakhirnya program pada tanggal 30 September. Pemerintahannya telah mengambil langkah-langkah lain yang dapat memperlambat momentum kendaraan listrik, seperti menunda denda yang dibayarkan perusahaan mobil karena gagal memenuhi peraturan efisiensi bahan bakar. Trump berkampanye tahun lalu untuk mengakhiri “mandat kendaraan listrik” yang telah dijalankan semasa pemerintahan Presiden Joe Biden.

Studi gabungan pada November 2024 memprediksi kendaraan listrik bisa turun 27 persen tanpa keringanan pajak. Studi dilakukan para profesor di University of California, Berkeley, Duke University, dan Stanford University.

AS Surplus EV tak Terjual

AS sudah tertinggal dari pasar mobil utama lainnya dalam hal adopsi EV. Di Tiongkok, pemimpin global dalam EV dan produksi baterai serta bahan bakunya, penjualan kendaraan listrik dan hibrida plug-in telah melampaui 40 persen dalam beberapa bulan terakhir. Tingkat penetrasi penjualan EV Tiongkok di Eropa telah mendekati 20 persen.

750 x 100 PASANG IKLAN

Menurut Cox Automotive, meskipun ada kredit pajak AS, pertumbuhan penjualan mobil listrik telah melambat dalam dua tahun terakhir, sebelum tenggat waktu yang ketat musim panas lalu.

Perlambatan tersebut terjadi meskipun produsen mobil meluncurkan banyak model EV baru. Penjualan kendaraan listrik hanya naik 1,5 persen pada paruh pertama tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.

Beberapa dealer khawatir bahwa pencabutan kredit pajak sebesar $7.500 akan membebani mereka dengan EV yang tidak terjual.

Kepala Operasi Grup Dealer di Midwest AS, Scott Kunes mengatakan, grupnya akan menerima lebih sedikit kendaraan listrik dari produsen dalam waktu dekat karena timnya menunggu perkembangan permintaan konsumen.

Sementara Brad Sowers, pemilik dealer di wilayah St. Louis, Missouri, yang menjual Chevrolet, Jeep, dan merek lainnya, mengatakan ia yakin kendaraan listrik yang lebih terjangkau akan terus laku. Namun, ia khawatir model yang lebih mahal seperti truk pikap listrik General Motors (GM.N) dan Chevy Silverado–yang harganya bisa mencapai $90.000–akan kesulitan.

GM dan Ford berupaya meringankan beban, hilangnya insentif pajak melalui program yang memungkinkan dealer untuk memperpanjang keringanan pajak menjadi masa sewa selama beberapa bulan lagi, Reuters melaporkan minggu ini.

“Hyundai menawarkan diskon $7.500 untuk Ioniq 5 EV model tahun 2025, dan potongan harga hingga $9.800 untuk kendaraan model tahun 2026,” kata CEO Hyundai Motor Amerika Utara, Randy Parker.

“Ada pasar EV sebelum IRA, dan akan ada pasar EV setelah IRA,” imbuh Parker.

Berbeda dengan Volvo Car, kata, CEO Hakan Samuelsson, tidak akan mengubah strateginya berdasarkan kebijakan pemerintah.

“Ambisi kami adalah menjadi perusahaan listrik. Hal itu tidak didasarkan pada keringanan pajak atau insentif apa pun. Ambisi kami didasarkan pada keyakinan bahwa mobil listrik lebih baik bagi konsumen AS,” kata Hakan.

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !