
Beberapa dealer khawatir bahwa pencabutan kredit pajak sebesar $7.500 akan membebani mereka dengan EV yang tidak terjual.
Kepala Operasi Grup Dealer di Midwest AS, Scott Kunes mengatakan, grupnya akan menerima lebih sedikit kendaraan listrik dari produsen dalam waktu dekat karena timnya menunggu perkembangan permintaan konsumen.
Sementara Brad Sowers, pemilik dealer di wilayah St. Louis, Missouri, yang menjual Chevrolet, Jeep, dan merek lainnya, mengatakan ia yakin kendaraan listrik yang lebih terjangkau akan terus laku. Namun, ia khawatir model yang lebih mahal seperti truk pikap listrik General Motors (GM.N) dan Chevy Silverado–yang harganya bisa mencapai $90.000–akan kesulitan.
GM dan Ford berupaya meringankan beban, hilangnya insentif pajak melalui program yang memungkinkan dealer untuk memperpanjang keringanan pajak menjadi masa sewa selama beberapa bulan lagi, Reuters melaporkan minggu ini.
“Hyundai menawarkan diskon $7.500 untuk Ioniq 5 EV model tahun 2025, dan potongan harga hingga $9.800 untuk kendaraan model tahun 2026,” kata CEO Hyundai Motor Amerika Utara, Randy Parker.
“Ada pasar EV sebelum IRA, dan akan ada pasar EV setelah IRA,” imbuh Parker.
Berbeda dengan Volvo Car, kata, CEO Hakan Samuelsson, tidak akan mengubah strateginya berdasarkan kebijakan pemerintah.
“Ambisi kami adalah menjadi perusahaan listrik. Hal itu tidak didasarkan pada keringanan pajak atau insentif apa pun. Ambisi kami didasarkan pada keyakinan bahwa mobil listrik lebih baik bagi konsumen AS,” kata Hakan.