
Misalnya, bakteri Salmonella dapat ditemukan pada telur mentah, daging ayam mentah, dan produk susu yang tidak dipasteurisasi. Virus seperti norovirus bisa mengkontaminasi kerang yang dipanen dari perairan yang tercemar. Parasit seperti cacing pita dapat ditemukan pada daging yang tidak dimasak dengan matang. Bahan kimia seperti pestisida juga bisa mencemari buah dan sayuran jika tidak dicuci dengan bersih. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memilih bahan makanan yang segar, berkualitas, dan berasal dari sumber yang terpercaya.
2. Pengolahan Makanan yang Tidak Tepat.
Selain kontaminasi pada bahan makanan, pengolahan makanan yang tidak tepat juga menjadi penyebab utama foodborne illness. Kebersihan dalam setiap tahap pengolahan makanan, mulai dari menyimpan, memasak, hingga menyajikan, sangatlah penting.
3. Penyimpanan Makanan Tidak Benar
Penyimpanan makanan yang tidak benar juga dapat memicu pertumbuhan bakteri dan meningkatkan risiko foodborne illness. Suhu dan cara penyimpanan yang tepat sangatlah penting untuk menjaga keamanan makanan. Menyimpan makanan matang berdekatan dengan makanan mentah di dalam kulkas adalah salah satu contoh kesalahan yang sering terjadi.
Bakteri dari makanan mentah dapat dengan mudah mengkontaminasi makanan matang yang sudah siap santap. Selain itu, memasukkan makanan panas ke dalam kulkas sebelum didinginkan juga dapat meningkatkan suhu di dalam kulkas dan memicu pertumbuhan bakteri pada makanan lainnya.
Gejala
Jika kita mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, tubuh bisa memberikan berbagai sinyal melalui gejala-gejala tertentu. Gejala-gejala ini bisa berbeda-beda pada setiap orang, mulai dari yang ringan hingga berat.