Tonjong,corebusiness.co.id– SD Negeri Tonjong 02 di Desa Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggelar acara bertema “Harmoni dalam Kebhinekaan” sebagai wujud dukungan terhadap nilai-nilai Pancasila dan keberagaman budaya Indonesia, Sabtu (30/11/2024).
Acara ini bertujuan untuk memperkuat keserasian dalam kekayaan sosial budaya guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagai salah satu unsur penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, harmoni harus terus dijaga meskipun terdapat perbedaan.
Kepala Sekolah SD Negeri Tonjong 02, Senah Nurhasanah, S.Pd, dalam wawancara menjelaskan bahwa acara ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan dan dapat terlaksana berkat dukungan seluruh guru, staf, serta partisipasi aktif dari para wali murid.
“Ini adalah berkah dari kebersamaan seluruh pihak di sekolah ini yang telah mendukung acara ini dengan antusias,” ujar Senah.
Acara ini digelar bertujuan untuk meningkatkan karakter dan pemahaman siswa mengenai budaya Indonesia, sejalan dengan implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya dalam Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“P5 adalah proyek yang berfokus pada penguatan karakter siswa melalui kegiatan yang berbasis pada kebutuhan masyarakat dan masalah di lingkungan sekitar. Kegiatan ini juga sejalan dengan Panduan Pengembangan Proyek P5 dari Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek,” jelas Senah lebih lanjut Senah.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Tia Mutiana, mengungkapkan bahwa acara ini adalah implementasi langsung dari Kurikulum Merdeka melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
“Melalui acara ini, kami tidak hanya memberikan teori, tetapi juga memberi kesempatan kepada siswa untuk langsung berpartisipasi dan mempraktikkan nilai-nilai tersebut,” kata Tia.
Berbagai kegiatan menarik turut memeriahkan acara ini, di antaranya pertunjukan drum band, tarian tradisional, fashion show dengan busana adat Nusantara, dan pameran makanan khas daerah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada anak-anak, tidak hanya dalam aspek bahasa, seni, dan tradisi, tetapi juga melalui pakaian adat dan kuliner yang beragam.
“Melalui acara ini, kami berharap siswa dapat lebih mengenal dan menghargai keberagaman budaya Indonesia, serta menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” imbuh Tia.
Acara ini diharapkan dapat menjadi model dalam penguatan nilai-nilai kebhinekaan serta karakter bangsa di tingkat pendidikan dasar, sekaligus mempererat hubungan antara sekolah, siswa, dan masyarakat. (FA)