Kenapa bisa begitu?
Sebelum di-merger, masing-masing perusahaan mempunyai sistem, manajemen, dan kepentingan sendiri-sendiri. Setelah di-merger menjadi satu, kemudian dibuat satu konektivitas yang tersambung dari Sabang sampai Merauke. Perusahaan juga meningkatkan sistem, di antaranya upaya penurunan cost logistic jasa pelayaan di laut. Kontribusi pelayanan laut terhadap cost logistic secara nasional tidak terlalu besar, sekitar 2 persen. Dengan perbaikan dalam sistem pelayanan di dermaga, bisa memberikan dampak multiplier effect terhadap biaya logistik lainnya.
Seperti apa implementasi hubungan Pelindo kepada masyarakat?
Kita tidak punya customer langsung ke user atau masyarakat umum. Customer utama kita adalah shipping lines (perusahaan pelayaran) dan pemilik barang. Pemiik barang dalam hal ini bisa pemilik barang langsung, dalam artian pabrikan besar, dan dalam bentuk distributor barang. Terhadap kedua customer utama Pelindo ini, kita tingkatkan sistem pelayanan di pelabuhan. Sehingga memberikan efek efisensi untuk mereka.
Poin untuk Pelindo sendiri, dengan adanya merger, menyatukan semua sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya di Pelindo I, II, III, dan Pelindo IV. Jika ada kekurangan di salah satu Pelindo, bisa ditutupi Pelindo yang lain. Dengan adanya satu kesatuan, maka semua sumber daya bisa disatukan. Sehingga dampak-dampak inefisiensi yang terjadi sebelum merger bisa kita hindari.
Pasca merger, terjadi perombakan di Pelindo secara total, baik struktur bisnis maupun struktur oganisasinya. Kalau dari struktur organisasi, seperti yang saya sampaikan ada empat manajemen yang sejajar, saling terpisah, dan punya struktur masing-masing. Baik di Pelindo I, II, III, dan Pelindo IV. Setelah merger, dia punya satu manajemen yang besar dalam satu holding.
Artinya Pelindo secara holding tidak berkaitan lagi dengan bisnis?
Bukan berarti tidak ada lagi yang mengurus bisnis selain holding, tetap ada. Program ini terkait perubahan pola bisnis atau struktur bisnis. Sebelum merger, struktur bisnis di Pelindo I, II, III, dan Pelindo IV mempunyai bisnis yang sama. Namun wilayah garapannya berbeda. Mulai dari pelayanan kapal, orang, bongkar muat, sampai barang keluar, ditangani oleh satu Pelindo. Setelah kita merger, bisnisnya kita pisah, sesuai dengan cluster bisnis.
Sebelumnya, kalau ceritera bongkar muat, umpamanya peti kemas, nonpeti kemas, cair, curah cair, ditangani oleh Pelindo. Setelah merger, kita pisah. Yang urus peti kemas, kita kasih tugas ke salah satu subholding tersendiri. Sementara yang urus nonpeti kemas, kita kasih tugas juga ke salah satu subholding. Begitu pula urusan merin atau pandu tunda kapal dan equipment, kita berikan ke subholding tersendiri. Untuk logistic dan interland pun punya tugas tersendiri. Jadi, seperti itu struktur bisnisnya.