160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Tok! Masalah Utang Whoosh Jadi Tanggung Jawab Pemerintah

Presiden Prabowo Subianto menyatakan masalah Whoosh sekarang menjadi tanggung jawab pemerintah.
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Presiden Prabowo menyatakan masalah keuangan yang sedang dihadapi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh menjadi tanggung jawab pemerintah.

Intonasi kata-kata yang diucapkan Presiden Prabowo Subianto mulai meninggi ketika menyikapi masalah keuangan yang sedang membelit KCJB.

Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sudah menawarkan kepada pemerintah untuk membantu menambah penyertaan modal kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku pimpinan konsorsium KCJB. Sebagai gantinya, pemerintah mengambil alih infrastruktur proyek tersebut. Langkah itu, juga untuk menyelesaikan utang KCJB ke pihak konsorsium dari Tiongkok, China Railway.

KCJB merupakan salah satu proyek mercusuar di era pemerintahan Presiden Jokowi. Proyek KCJB dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), sebuah perusahaan patungan antara konsorsium BUMN Indonesia, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium dari Tiongkok, China Railway. Secara spesifik, PSBI memiliki saham 60 persen dan China Railway memiliki 40 persen di KCIC.

750 x 100 PASANG IKLAN

Namun, tawaran itu ditolak Kementerian Keuangan. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, Danantara yang memperoleh deviden dari BUMN, semestinya bisa menangani masalah utang KCJB tanpa melibatkan APBN.

Total utang KCJB diperkirakan mencapai 7,27 miliar dolar AS atau sekitar Rp 120,38 triliun (kurs Rp 16.500 per dolar AS). Namun, proyek ini mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dolar AS, akhirnya menambah utang baru dengan bunga di atas tiga persen per tahun.

Nggak usah khawatir, apa itu rebut-ribut whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti itu whoosh semuanya,” kata Prabowo seraya telunjuk tangan kanannya diarahkan ke dadanya, di acara peresmian revitalisasi Stasiun KRL Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/11/2025).

Prabowo mengatakan bahwa yang berkaitan sarana publik menjadi tanggung jawab bersama, dan di ujungnya menjadi tanggung jawab Presiden Republik Indonesia.

“Jadi, saya sekarang tanggung jawab whoosh,” tegasnya.

750 x 100 PASANG IKLAN

Menurutnya, semua public transport di seluruh dunia pun semata-mata tidak dihitung berdasarkan untung rugi. Namun, lebih kepada manfaat yang diterima untuk rakyat. Karena merupakan public service obligation.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan pemerintah telah menyubsidi kereta api, sehingga masyarakat tidak dibebani harga yang mahal.

“Ada yang menyarankan, tadi disampaikan oleh Menteri Perhubungan, semua kereta api kita pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen, ya ini kehadiran negara. Dari mana uang itu? Uang itu dari uang rakyat, uang itu dari pajak, uang itu dari kekayaan negara,” tuturnya.

Karena itu, Prabowo menekankan uang rakyat tidak boleh bocor. Ia meminta agar penyelewengan dihentikan.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Makanya kita harus mencegah semua kebocoran. Kita sungguh-sungguh harus hentikan penyelewengan dan korupsi. Uang rakyat tidak boleh dicuri, karena akan kita kembalikan kepada pelayanan untuk rakyat,” katanya.

Kepala Negara juga meminta polemik utang kereta cepat Jakarta-Bandung tidak dipolitisasi. Yang penting sekarang, kata dia, pemerintah tidak boleh lengah dan pemerintah tidak boleh dibohongi.  Selain itu, pemerintah tidak boleh membiarkan orang-orang mencuri kekayaan negara.

“Saya tidak akan ragu-ragu, bersama tim saya, kita buktikan bahwa kita akan menghemat, kita akan menyelamatkan, kita akan mencari semua sumber-sumber kekayaan, dan kita akan kelola dan dikembalikan untuk kesejahteraan rakyat,” pungkas Prabowo. (Rif)

 

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !