
Saat sesi Paparan Publik, Perseroan yang beroperasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara ini juga memaparkan kinerja operasional dan keuangan kuartal pertama 2025. Dalam kesempatan yang sama, Harita Nickel juga memaparkan kesadaran akan pentingnya perlindungan alam dan dukungan terhadap masyarakat setempat guna membangun masa depan yang berkelanjutan.
Untuk mempertegas komitmen ini, secara sukarela Perseroan telah mengajukan diri untuk menjalani audit pihak ketiga tentang standar penambangan yang bertanggung jawab atau Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA). Prosedur pengelolaan air, pengelolaan lingkungan dan sosial, menjadi unsur unsur penting yang diaudit oleh IRMA.
Lebih lanjut Frans memaparkan, “Perseroan juga melakukan berbagai inisiatif energi berkelanjutan yang berhasil mengurangi emisi sebesar 690.041 metrik ton Co2e. Ada pula pemasangan panel surya atap berkapasitas 40 MWp yang masih terus berlangsung dan sejalan dengan regulasi pemerintah untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.”