Sukabumi,corebusiness.co.id-PT Gag Nikel, perusahaan pertambangan nikel yang merupakan anak perusahaan PT Antam Tbk., yang beroperasi di Pulau Gag, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, memberikan bantuan untuk korban bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (11/12/2024).
Seperti yang sudah dilakukan selama ini PT Gag Nikel selalu bergerak cepat menurunkan tim dan bantuan setiap kali terjadi musibah bencana, seperti yang terjadi di Papua, Lombok, NTB, Bogor, Cianjur, Jakarta, dan daerah lainnya.
Manajemen PT Gag Nikel yang diwakili Deden Ayub secara simbolis menyerahkan bantuan kepada Tim Gabungan Tanggap Darurat Sukabumi yang diwakilkan oleh Danpos Ramil, Peltu Kosasih dan Kapolsek Purbaya, Iptu Ruskan Hermawan di Posko Siaga Bencana Alam Kecamatan Purbaya untuk korban bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan banjir, tanah longsor, tanah retak, hingga cuaca ekstrem di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
“Mewakili manajemen PT Gag Nikel, kami turut berduka cita atas terjadinya musibah bencana alam akibat fenomena hidrometeorologi yang dialami saudara-saudara kita di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Semoga saudara-saudara kita yang mengalami musibah diberikan kekuatan, ketabahan, dan kesehatan,” kata Deden Ayub didampingi Tim Peduli Bencana Gag Nikel, Rabu (11/12/2024).
Deden menyampaikan, bantuan yang diberikan Gag Nikel dalam rangka meringankan beban para korban yang sedang mengalami musibah ini.
“Program bantuan bencana dari Gag Nikel merupakan program bidang sosial yang tidak hanya dilaksanakan di lingkar pertambangan Pulau Gag Papua Barat Daya, tetapi juga di luar lingkar pertambangan, seperti yang kami lakukan di lokasi musibah bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan banjir, tanah longsor, tanah retak, dan cuaca ekstrem di Sukabumi ini,” jelasnya.
Ia menyebutkan, bantuan yang diberikan Gag Nikel antara lain berupa beras, sembako, selimut, obat-obatan, mie instan, air mineral, makanan, kopi, teh, pampers untuk lansia dan balita, dan kebutuhan untuk wanita, perlengkapan mandi, dan lainnya.
Deden menjelaskan bahwa kegiatan sosial Gag Nikel berada di bawah naungan Tim Tanggap Darurat atau Emergency Response Team (ERT) Kementerian ESDM melalui Program ESDM Siaga Bencana. Kementerian ESDM melibatkan perusahaan-perusahaan pertambangan berpartisipasi memberikan bantuan untuk korban bencana alam di Indonesia, termasuk di Sukabumi.
Tim Gabungan Tanggap Darurat Bencana Sukabumi yang diwakili oleh Danpos Ramil Peltu Kosasih dan Kapolsek Purbaya, Iptu Ruskan Hermawan, mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan Gag Nikel untuk korban dan terdampak bencana alam di Sukabumi. Bantuan itu akan didistribusikan kepada para korban bencana.
Tim Peduli Bencana Gag Nikel juga memberikan bantuan untuk para korban bencana di tempat pengungsian yang berada di Desa Cikukang, Kecamatan Purbaya, Kabupaten Sukabumi. Bantuan dari Gag Nikel diterima oleh Kepala Desa Cikukang, Asep Awaludin.
Sementara itu, Koordinator ESDM Siaga Bencana, Dwinanto Herlambang menginformasikan telah menurunkan bantuan Tim Search and Rescue (SAR), Tim Alat Berat, Tim Logistik Kemanusiaan, dan Tim Kesehatan, yang disebar ke lokasi-lokasi terjadinya bencana hidrometarologi di Sukabumi yang terjadi pada 3-4 Desember 2024.
Sebelumnya diinformasikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari hasil rapat koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kepala Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi, Senin (9/12/2024), menyebutkan, tercatat sedikitnya ada 628 rumah warga di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami kerusakan berat karena bencana alam hidrometeorologi.
Kepala BNPB, Suhartoyo mengatakan, rumah warga yang rusak berat tidak semuanya harus direlokasi, karena mengalami dampak dari bencana yang berbeda-beda. Menurutnya, ratusan unit rumah yang mengalami kerusakan berat tersebut tersebar di beberapa lokasi dari 33 kecamatan yang terdampak bencana banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, hingga cuaca ekstrem.
BNPB bekerja sama dengan kementerian teknis terkait memiliki skema khusus dalam menentukan tingkat kerusakan bangunan rumah dalam kategori sedang, ringan hingga berat, dan juga kondisi lingkungan terdampak bencana.
Hasil dari pemeriksaan lapangan tersebut kemudian menjadi rujukan BNPB bersama pihak terkait lainnya dalam melaksanakan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi rumah terdampak bencana di Sukabumi. BNPB memiliki skema, seperti pemberian dana stimulan dari APBN untuk warga memperbaiki rumahnya dengan besaran per unit mulai dari Rp15 juta (rusak ringan), Rp30 juta (rusak sedang), dan Rp60 juta (rusak berat) selain daripada pemindahan atau merelokasi. (Syarif)