
Jakarta,corebusiness.co.id-Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mendukung komitmen Presiden Prabowo yang ingin meningkatkan kesejahteraan buruh. Namun, jika sistem kerja outsourcing dihapus, bisa menimbulkan beberapa dampak dalam industri dunia kerja di Indonesia.
“Kami dari kalangan dunia usaha, khususnya Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), menyambut baik komitmen Presiden Prabowo yang ingin meningkatkan kesejahteraan buruh melalui pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh dan evaluasi terhadap sistem kerja outsourcing. Ini menunjukkan bahwa negara hadir dalam menjamin kehidupan yang lebih layak bagi para pekerja Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal HIPMI, Anggawira ketika dihubungi corebusiness.co.id, Jumat (2/5/2025).
Kendati demikian, kata Anggawira, HIPMI melihat perlunya ada keseimbangan antara perlindungan pekerja dan fleksibilitas dunia usaha.
Bagi HIPMI, sistem outsourcing, jika diawasi dengan benar, sebenarnya membantu banyak pelaku usaha dalam mengelola beban operasional dan memperluas lapangan kerja. Terutama untuk sektor-sektor yang membutuhkan tenaga kerja tidak tetap, seperti logistik, keamanan, atau kebersihan.
Anggawira menyebutkan, jika sistem kerja outsourcing dihapus total, bisa memberikan dampak yang dalam dunia kerja di Indonesia. Pertama, selektivitas tinggi dalam rekrutmen, karena perusahaan hanya akan merekrut tenaga kerja yang benar-benar dibutuhkan jangka panjang.
Kedua, potensi penurunan perekrutan tenaga kerja baru, khususnya untuk sektor padat karya atau industri skala menengah ke bawah.
Ketiga, penurunan fleksibilitas tenaga kerja, yang bisa memengaruhi daya saing, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.