
Menurut Jhon, setiap dokter yang berpraktik di Indonesia diwajibkan menjadi anggota IDI. Organisasi profesi ini memiliki peran penting dalam mengatur, menjaga, dan meningkatkan standar etika, kompetensi, serta kualitas layanan Kesehatan yang diberikan oleh dokter di Indonesia.
Untuk diketahui, Fungsi dan Tugas Utama IDI sebagai berikut:
Menaungi dan Mengembangkan Profesi Dokter:
IDI berfungsi sebagai wadah bagi semua dokter di Indonesia untuk menjaga harkat, martabat, dan kehormatan profesi kedokteran.
Menegakkan Etika Kedokteran:
IDI menyusun, mengawasi, dan menegakkan KODEKI untuk memastikan dokter menjalankan praktik secara etis dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi dokter.
Meningkatkan Profesionalisme:
IDI berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi dokter melalui berbagai program.
Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran:
IDI berperan dalam memajukan ilmu kedokteran dan teknologi kesehatan di Indonesia.
Meningkatkan Kesejahteraan Dokter:
IDI membantu anggota dalam pengembangan karier dan kesejahteraan mereka.
Mendukung Kesehatan Rakyat:
IDI bertujuan untuk meningkatkan kesehatan rakyat Indonesia demi terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Menjaga Kepercayaan Masyarakat:
Dengan menegakkan etika dan profesionalisme, IDI berupaya menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi kedokteran.
“IDI harus bersikap tegas terhadap dokter yang melanggar Kode Etik Kedokteran. Klien saya harus menanggung derita, sedih yang mendalam, dan malu, karena hidungnya cacat permanen pascakegagalan operasi yang dilakukan dokter SFZ di DBC dan UCB. Apalagi dia seorang perempuan yang notabene sangat menjaga performance wajahnya,” tukas Jhon.
Perkara ini sendiri, sambung Jhon, turut mendapat perhatian dari Dokter Detektif (Doktif), dr. Amira Farahnaz. Doktif dr. Amira mengungkapkan rasa keprihatinannya atas penderitaan yang dialami Intan setelah tiga kali gagal menjalani operasi hidung yang dilakukan dokter SFZ di DBC dan UCB.
Ungkapan prihatin disampaikan dr. Amira di akun TikTok pribadinya:@dokterdetektifhero dengan judul: ‘Korban masih Menanti Kepastian Penyidik Belum Tuntaskan Kasus Deliza Beauty Clinic’. (Rif)