
Baterai dominan berbahan baku mineral logam ini, menjadi varian baru produk LGES—yang biasa bermain di baterai lithium-ion. Bahkan, LGES telah memamerkan baterai kendaraan listrik high-voltage (HV) mid-nickel dalam ajang International Automobile Exhibition Transportation 2024 di Hannover, Jerman pada akhir September 2024. Berbeda dengan baterai high-nickel yang mengandung 80 persen nikel, baterai mid-nickel cuma akan terdiri dari 50-60 persen nikel.
Sebagai kompensasi kandungan nikel yang lebih rendah, logam mangan ditambah sehingga meningkatkan keamanan dan voltage. Baterai yang oleh LG disebut LG HV Mid-Ni Cell to Pack itu bisa mendukung perjalanan dengan mobil listrik sejauh 600 km sekali charge.
Satu baterai tersebut diklaim bisa mendukung perjalanan total 2,1 juta kilometer dengan 5.000 kali charge. Dibandingkan dengan baterai LFP (Lithium Ferro Phospate), jenis baterai yang kini banyak dipakai oleh mobil listrik produksi China, baterai mid-nickel bisa mendukung perjalanan lebih jauh dan menawarkan nilai daur ulang lebih tinggi. LG rencananya akan mulai memproduksi baterai mid-nickel tahun 2025. Namun, pada Jumat, 18 April 2025, LGES mengumumkan mundur dari proyek rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia. (Syarif)