160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Ketika Laju Kereta Cepat Mulai Terhambat

Joko Widodo (Jokowi) Presiden berpose di depan lokomotif Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (13/9/2023), di Stasiun Halim, Jakarta Timur. Foto: Biro Pers Setpres
750 x 100 PASANG IKLAN

Namun, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menolak usulan Danantara. Ia mengatakan, Danantara yang memperoleh deviden dari BUMN, semestinya bisa menangani masalah utang KCJB tanpa melibatkan APBN.

Total utang KCJB diperkirakan mencapai 7,27 miliar dolar AS atau sekitar Rp 120,38 triliun (kurs Rp 16.500 per dolar AS). Namun, proyek ini mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dolar AS, akhirnya menambah utang baru dengan bunga di atas tiga persen per tahun.

Proyek Mercusuar Itu Bergulir ke KPK

KCJB merupakan salah satu proyek mercusuar di era pemerintahan Presiden Jokowi. Proyek KCJB dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), sebuah perusahaan patungan antara konsorsium BUMN Indonesia, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium dari Tiongkok, China Railway. Secara spesifik, PSBI memiliki saham 60 persen dan China Railway memiliki 40 persen di KCIC.

750 x 100 PASANG IKLAN

Konsorsium Indonesia dibentuk oleh empat BUMN, yaitu PT Kereta Api Indonesia, PT Wijaya Karya, PT Perkebunan Nusantara VIII, dan PT Jasa Marga. Sementara konsorsium Tiongkok dibentuk dari lima perusahaan, yaitu China Railway, Beijing Yawan HSR Co.Ltd., CREC, CRSC, dan CRIC.

Proyek KCJB dengan panjang lintasan 142 kilometer menelan biaya sekitar  7,27 miliar dolar AS atau setara Rp 110- Rp 113 triliun. KJCB mulai beroperasi pada tahun 2023. Hingga saat ini, alih-alih mendapatkan keuntungan dari penjualan tiket, KCJB malah masih merugi hingga tidak mampu membayar utang.

Kondisi keuangan KCJB berbeda dengan transportasi massal seperti MRT. PT MRT Jakarta (Perseroda) mencatat kinerja keuangan yang terus membaik dalam empat tahun terakhir. Pendapatan perusahaan tumbuh rata-rata 6,3 persen per tahun pada periode 2020-2024, meski masih bergantung pada subsidi pemerintah.

Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi MRT Jakarta, Risa Olivia menjelaskan pendapatan sempat turun saat pandemi, lalu kembali tumbuh positif.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Walaupun saat pandemi sempat turun, tapi setelahnya kami berhasil menunjukkan pertumbuhan yang positif,” kata Risa dalam Media Briefing di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Pages: 1 2 3
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !