
Kedua audit ini memastikan praktik pengadaan nikel yang bertanggung jawab dan memenuhi standar yang berlaku di dunia internasional.
Harita Nickel juga telah menyelesaikan Landscape Level Nature Risk Assessment
(LNRA) yang memperkuat pengelolaan lingkungan dan memastikan pendekatan yang transparan dalam pengembangan berkelanjutan di konsesi baru.
Komitmen Harita Nickel lainnya terhadap akuntabilitas dan transparansi dalam menerapkan prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST) ditunjukkan dengan menerbitkan laporan keberlanjutan ketiganya.
Direktur Keberlanjutan Harita Nickel, Lim Sian Choo menambahkan, “Perusahaan berhasil melakukan peningkatan penggunaan energi berkelanjutan sebesar 29,8 persen dibandingkan tahun 2023.”
Salah satu kontribusi pengurangan emisi dilakukan Harita Nickel dengan melakukan penanaman sebanyak 2.025 bibit bakau di Pulau Obi dan sebanyak 1.750 bibit di Kayoa, Halmahera Selatan, bekerja sama dengan pemerintah setempat pada tahun lalu.
“Ke depan, Harita Nickel akan terus memantapkan komitmennya untuk memaksimalkan efisiensi, mengoptimalkan pemanfaatan aset, dan mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam manajemen biaya. Termasuk mendorong inisiatif keberlanjutan, pengembangan masyarakat dan inovasi teknologi,” pungkas Sian Choo. (Rif)