
Jakarta,corebusiness.co.id-Gedung Putih, Washington DC telah mengirim surat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kepada 14 negara mitra dagang, pada Senin (7/7/2025) waktu setempat atau Selasa (8/7/2025) dini hari waktu Indonesia.
Isi surat Trump menginformasikan besaran tarif imbal balik impor (resiprokal). Ada negara yang tarif resiprokalnya diturunkan, tetap, dan dinaikkan.
Korea Selatan dan Jepang adalah dua negara pertama yang dikirimi surat. Trump bahkan mengunggah foto surat-suratnya itu di akun Truth Social miliknya. Surat untuk Presiden Republik Korea Selatan, Lee Jae-myung, misalnya, Trump menuliskan bahwa AS ingin menunjukkan kekuatan dan komitmen hubungan dagang dengan Korsel.
“Fakta bahwa AS setuju untuk terus bekerja sama dengan Korea, meskipun mengalami defisit perdagangan yang signifikan dengan negara Anda. Meskipun demikian, kami telah memutuskan untuk terus maju bersama Anda, tetapi hanya dengan perdagangan yang seimbang dan adil. Oleh karena itu, kami mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam ekonomi Amerika Serikat yang luar biasa, pasar nomor satu di dunia, sejauh ini,” tutur Trump dalam surat tersebut.
Trump menyampaikan bahwa pihakya telah membahas hubungan dagang dengan Korsel selama bertahun-tahun, dan telah menyimpulkan bahwa AS harus menjauh dari defisit perdagangan jangka panjang dan sangat persisten disebabkan oleh tarif dan nontarif Koresel.
“Mulai 1 Agustus 2025, Korea akan dikenakan tarif hanya sebesar 25 persen untuk semua produk yang dikirim ke Amerika Serikat. Harap dipahami bahwa angka tarif 25 persen jauh lebih rendah dari yang dibutuhkan untuk menghilangkan disparitas defisit perdagangan yang kami miliki dengan negara Anda,” imbuhnya.
Namun, ketentuan resiprokal 25 persen belum final. Trump umbar rayuan tidak akan mengenakan tarif, jika Korsel atau perusahaan di negara itu memutuskan untuk membangun atau memproduksi produk di AS.
Trump mempesilakan Korsel untuk memikirkan tawaran kerja sama tersebut dalam hitungan minggu, sebelum pemberlakuan tarif pada 1 Agustus 2025.
“Jika karena alasan apa pun Anda memutuskan untuk menaikkan tarif, maka berapa pun jumlah yang Anda pilih untuk menaikkannya, akan ditambahkan ke 25 persen yang kami kenakan,” ancam Trump terhadap Korsel.
Terhadap Jepang, Trump malah menaikkan tarif 1 persen menjadi 25 persen dari pengumuman tarif awal 24 persen pada 2 April lalu.
Sekitar dua jam Gedung Putih setelah mengirim surat untuk Korsel dan Jepang, Trump mengumumkan mengirim surat-surat kepada para pemimpin Malaysia, Myanmar, Kamboja, Kazakhstan, Serbia, dan Afrika. Total pada Senin ada 14 surat yang dikirim oleh Trump.
Terhadap Malaysia, nasib sama yang dialami Jepang, dari pengumuman tarif awal 24 persen dinaikkan 1 persen menjadi 25 persen. Namun, ada juga negara yang diturunkan tarif resiprokal, seperti Myanmar dari semula 44 persen menjadi 40 persen, Kamboja dari 49 persen ke 36 persen, dan Laos dari 48 persen ke 40 persen.
Negara lain yang tarifnya diturunkan Trump, yakni Bosnia-Herzegovina dari 35 persen ke 30 persen, Serbia dari 37 persen ke 35 persen, Bangladesh dari 37 persen ke 35 persen, dan Kazakhstan dari 27 persen ke 25 persen.
Bagaimana dengan Indonesia? Trump masih mengenakan tarif 32 persen terhadap Indonesia, begitu pula terhadap Thailand masih dijatuhi tarif 36 persen.
Trump bahkan sempat mengancam akan menaikkan tarif tambahan 10 persen terhadap negara-negara yang tergabung dalam BRICS. Trump menilai BRICS menentang kebijakan dirinya.
“Negara mana pun yang bersekutu dengan kebijakan Anti-Amerika BRICS, akan dikenakan Tarif tambahan 10 persen. Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!” kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social. (Rif)