Perusahaan Mineral Penting Australia Incar Rantai Pasok ke Industri Baterai dan Pertahanan AS

Jakarta,corebusiness.co.id-Lebih dari 20 perusahaan mineral penting Australia, termasuk unit Trafigura, Nyrstar (NYR.BR), akan menuju Amerika Serikat (AS) minggu depan untuk menjajaki peluang kolaborasi.

Hal itu diungkap empat sumber yang mengetahui masalah ini kepada Reuters, seperti dikutip, Jumat (12/9/2025)

Delegasi yang dipimpin oleh Komisi Perdagangan dan Investasi Australia (Austrade) akan menghadiri pertemuan di New York dan Washington dengan para pejabat senior dari pemerintahan Trump.

Also Read:

Harga Minyak Naik karena OPEC+ Setuju Meningkatkan Produksi mulai Oktober

Meskipun beberapa sumber Reuters menggambarkan perjalanan itu sebagai hal yang cukup rutin, perusahaan-perusahaan itu akan tiba setelah Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Presiden Donald Trump minggu lalu berbicara tentang peluang bagi perusahaan-perusahaan mineral penting di kedua negara untuk bekerja sama lebih erat.

Australia telah meminta pertemuan dengan Trump, dan Albanese akan menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York akhir bulan ini, meskipun belum ada pertemuan yang diumumkan.

Also Read:

OPEC+ Ancang-Ancang Tancap Gas Meningkatkan Produksi Minyak mulai Oktober

Australia berupaya memposisikan diri sebagai pemasok utama mineral penting bagi sekutu Barat seiring mereka membangun rantai pasokan alternatif ke Tiongkok, sementara AS bersiap untuk mengalokasikan dana guna membangun industri baterai dan pertahanannya.

Reuters melaporkan bulan lalu bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan rencana untuk mengalokasikan kembali setidaknya $2 miliar dari Undang-Undang CHIPS, yang mendukung penelitian semikonduktor dan pembangunan pabrik chip, untuk mendanai proyek-proyek mineral penting.

Also Read:

Trump Sindir Putin, Kim, dan Xi Berkonspirasi Melawan AS

Bulan lalu, perusahaan Nyrstar mendapatkan dukungan dari Pemerintah Australia untuk menilai kemungkinan memproduksi empat mineral penting di dua smelter yang sudah tua, termasuk antimon–unsur kimia semi logam (metaloid), yang digunakan dalam amunisi dan ekspornya terbatas di Tiongkok. Namun, Nyrstar membutuhkan lebih banyak dana untuk mewujudkan rencana tersebut.

Pertemuan-pertemuan tersebut digambarkan sebagai kesempatan untuk lebih memahami prioritas pemerintahan Trump serta bertemu pejabat pemerintahan dan membangun hubungan dengan beberapa peserta dalam upaya mengincar peluang pendanaan.

Di antara perusahaan tambang lain yang hadir adalah produsen litium terkemuka Australia, Pilbara Minerals (PLS.AX), yang sebagian besar memasok litium ke Tiongkok dan Korea Selatan, International Graphite (IG6.AX), yang sedang membangun kapasitas pemrosesan dari tambang grafitnya di Australia Barat, dan Cobalt Blue (COB.AX), yang sedang mengembangkan proyek kobalt Broken Hill di New South Wales.

Also Read:

Nestle Dilanda Krisis setelah CEO Dipecat atas Tuduhan Perselingkuhan

Juru bicara Pilbara Minerals, International Graphite, dan Cobalt Blue mengonfirmasi bahwa perwakilan perusahaan akan hadir minggu depan. Delegasi tersebut tidak akan menyertakan Menteri Perdagangan Australia Don Farrell atau Menteri Sumber Daya Madeleine King.

Australia telah memiliki kemitraan mineral penting dengan AS dan berdasarkan undang-undang yang disahkan pada akhir 2023, deposit mineral Australia memenuhi syarat sebagai pasokan domestik untuk pengadaan pertahanan AS.

Also Read:

Tarif AS terhadap Brasil Mengubah Arus Perdagangan Daging Sapi Global