
“Keputusan OPEC+ pada 3 Mei untuk menaikkan kuota produksi sebesar 411.000 barel per hari untuk Juni menambah ekspektasi pasar bahwa keseimbangan pasokan atau permintaan global bergerak menuju surplus,” kata Tim Evans, pendiri Evans on Energy dalam sebuah catatan, seperti dikutip Reuters.
Sumber-sumber OPEC+ kepada Reuters mengungkapkan, kelompok tersebut dapat sepenuhnya menghentikan pemotongan sukarela mereka pada akhir Oktober, jika para anggota tidak meningkatkan kepatuhan terhadap kuota produksi mereka.
Sumber itu juga menginformasikan bahwa Arab Saudi mendesak OPEC+ untuk mempercepat pencabutan pemangkasan produksi sebelumnya guna menghukum sesama anggota, yakni Irak dan Kazakhstan, karena dianggap tidak mematuhi kuota produksi mereka.
Berdasarkan catatan Analis Amarpreet Singh menyebutkan, Barclays Capital menurunkan perkiraan harga minyak Brent sebesar $4 menjadi $66 per barel untuk tahun 2025. Barclay bahkan sudah berancang-ancang menurunkan harga minyak Brent sebesar $2 menjadi $60 per barel untuk tahun 2026, karena percepatan penghentian produksi oleh OPEC+. (CB)