160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Nestle Dilanda Krisis setelah CEO Dipecat atas Tuduhan Perselingkuhan

750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Nestle (NESN.S), resmi memecat CEO Laurent Freixe, setelah hanya setahun menjabat pimpinan tertinggi di perusahaan,  karena menyembunyikan hubungan asmara dengan seorang bawahan.

Hal ini menyebabkan raksasa makanan Swiss tersebut mengalami krisis kepemimpinan yang memperparah penurunan harga saham dan penjualan.

Freixe digantikan oleh CEO Philipp Navratil (49 tahun). Philip yang telah mengabdi sejak 2001 disebut-disebut seorang bintang yang sedang naik daun di perusahaan makanan terbesar di dunia tersebut.

Selain diterpa masalah krisis kepemimpinan, Nestle juga sedang berjuang menghadapi dampak tarif AS, prospek ekonomi global yang memburuk, dan menurunnya kepercayaan investor setelah bertahun-tahun berkinerja buruk.

750 x 100 PASANG IKLAN

Menyingkap ketegangan yang lebih luas, Selasa (2/9/2025), menjadi hari yang penuh gejolak bagi perusahaan perusahaan konsumen global ketika Suntory dari Jepang berpisah dengan CEO-nya, Kraft Heinz mengumumkan perpisahan, dan investor aktivis Elliott Management menyerukan perubahan haluan di PepsiCo.

“Kehilangan dua CEO dan seorang ketua dalam setahun merupakan peristiwa bersejarah bagi Nestle,” kata Ingo Speich, Kepala Tata Kelola Perusahaan dan Keberlanjutan di Deka, salah satu dari 30 investor Nestle teratas, seperti dikutip Reuters, Rabu (3/9/2025).

Ingo menekankan, CEO baru Nestle perlu memperbaiki model bisnis dan mengembalikan volume.

“Ia perlu melakukan merger dan akuisisi yang lebih baik dan lebih fokus pada pasar negara berkembang,” saran Ingo kepada Philipp Navratil.

750 x 100 PASANG IKLAN

Investasi Hubungan Asmara

Pihak Nestle pada Senin malam (1/9/2025) menyatakan, pemecatan Freixe menyusul investigasi atas hubungan asmara yang dirahasiakan dengan bawahannya. Freixe diduga telah melanggar kode etik bisnis Nestle.

Kabar pemecatan Freixe berimbas saham perusahaan pembuat kopi instan Nescafe dan cokelat batangan KitKat ini ditutup 0,7 persen lebih rendah di Zurich, memangkas kerugian sebelumnya ketika sahamnya anjlok hingga 3,6 persen.

Perusahaan mengatakan kekhawatiran tentang kemungkinan hubungan asmara tersebut pertama kali disampaikan oleh staf melalui kanal pelaporan internal perusahaan, Speak Up, meskipun investigasi awal tidak berdasar.

Seorang juru bicara perusahaan mengatakan, Freixe awalnya membantah hubungannya dengan bawahannya langsung tersebut. Namun, ketika kekhawatiran staf terus berlanjut, Nestle memerintahkan penyelidikan internal yang dipimpin oleh Direktur Independen Nestle, Bulcke dan Direktur Independen Utama, Pablo Isla, dengan dukungan pengacara Swiss Baer & Karrer,

750 x 100 PASANG IKLAN

Hasil penyelidikan internal  mengonfirmasi adanya pelanggaran yang tidak sesuai dengan standar tata kelola perusahaan. Laporan bukti-bukti perselingkuhan itu dibahas dalam  dewan direksi, hingga diputuskan dan pemecatan Freixe pada Senin.

“Freixe, yang telah mengabdi di Nestle selama 39 tahun, tidak akan menerima paket pengunduran diri setelah kepergiannya,” kata juru bicara perusahaan  kepada Reuters.

Dalam sebuah pernyataan singkat, Bulcke berterima kasih kepada Freixe atas pengabdiannya di Nestle. Tetapi, ia mengatakan pemecatan tersebut merupakan “keputusan yang diperlukan”.

Situs web berita keuangan Swiss, Inside Paradeplatz, melaporkan bahwa Freixe bertemu dengan perempuan tersebut pada tahun 2022. Freixe mengenal perempuan tersebut sebelum ia menjadi CEO, persisnya saat ia memimpin bisnis Nestle di Amerika Latin.

Freixe tidak langsung bersedia berkomentar ketika dihubungi Reuters melalui email. Juru bicara perusahaan mengungkapkan, perempuan yang mempunyai hubungan dekat dengan Freixe telah meninggalkan Nestle selama musim panas.

Hukum Swiss tidak melarang hubungan antareksekutif senior, meskipun sebagian besar perusahaan besar termasuk Nestle, memiliki kode etik internal yang mewajibkan pengungkapan hubungan tersebut. Jika terjadi konflik kepentingan, salah satu orang harus berganti peran.

Pakar tata kelola perusahaan Peter V. Kunz, dari Universitas Bern, mengatakan, ia tidak familiar dengan aturan Nestle, tetapi persyaratan di sebagian besar perusahaan publik secara umum serupa.

“Dalam hal ini, perilaku Tuan Freixe – terlepas dari apakah itu legal atau tidak – menurut saya sangat bodoh dan tidak dapat dipahami di zaman sekarang ini,” ujar Kunz kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa ia merasa investor tidak memiliki dasar untuk menuntut Nestle. (Rif)

 

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !