
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan, Freixe awalnya membantah hubungannya dengan bawahannya langsung tersebut. Namun, ketika kekhawatiran staf terus berlanjut, Nestle memerintahkan penyelidikan internal yang dipimpin oleh Direktur Independen Nestle, Bulcke dan Direktur Independen Utama, Pablo Isla, dengan dukungan pengacara Swiss Baer & Karrer,
Hasil penyelidikan internal mengonfirmasi adanya pelanggaran yang tidak sesuai dengan standar tata kelola perusahaan. Laporan bukti-bukti perselingkuhan itu dibahas dalam dewan direksi, hingga diputuskan dan pemecatan Freixe pada Senin.
“Freixe, yang telah mengabdi di Nestle selama 39 tahun, tidak akan menerima paket pengunduran diri setelah kepergiannya,” kata juru bicara perusahaan kepada Reuters.
Dalam sebuah pernyataan singkat, Bulcke berterima kasih kepada Freixe atas pengabdiannya di Nestle. Tetapi, ia mengatakan pemecatan tersebut merupakan “keputusan yang diperlukan”.
Situs web berita keuangan Swiss, Inside Paradeplatz, melaporkan bahwa Freixe bertemu dengan perempuan tersebut pada tahun 2022. Freixe mengenal perempuan tersebut sebelum ia menjadi CEO, persisnya saat ia memimpin bisnis Nestle di Amerika Latin.
Freixe tidak langsung bersedia berkomentar ketika dihubungi Reuters melalui email. Juru bicara perusahaan mengungkapkan, perempuan yang mempunyai hubungan dekat dengan Freixe telah meninggalkan Nestle selama musim panas.
Hukum Swiss tidak melarang hubungan antareksekutif senior, meskipun sebagian besar perusahaan besar termasuk Nestle, memiliki kode etik internal yang mewajibkan pengungkapan hubungan tersebut. Jika terjadi konflik kepentingan, salah satu orang harus berganti peran.
Pakar tata kelola perusahaan Peter V. Kunz, dari Universitas Bern, mengatakan, ia tidak familiar dengan aturan Nestle, tetapi persyaratan di sebagian besar perusahaan publik secara umum serupa.
“Dalam hal ini, perilaku Tuan Freixe – terlepas dari apakah itu legal atau tidak – menurut saya sangat bodoh dan tidak dapat dipahami di zaman sekarang ini,” ujar Kunz kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa ia merasa investor tidak memiliki dasar untuk menuntut Nestle. (Rif)