
Jakarta,corebusiness.co.id-Harga minyak turun pada Jumat (23/8/2025), seiring munculnya kabar harapan perdamaian antara Rusia dan Ukraina meredup, sehingga meningkatkan premi risiko yang diminta oleh para penjual minyak.
Harga minyak mentah Brent turun 4 sen menjadi $67,63 per barel pada pukul 00.52 GMT, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 1 sen menjadi $63,51.
Kedua kontrak naik lebih dari 1 persen pada sesi sebelumnya. Brent telah naik 2,7 persen minggu ini, sementara WTI telah naik 1,1 persen.
Para pedagang memperhitungkan risiko yang lebih tinggi karena harapan bahwa Presiden AS, Donald Trump dapat segera menengahi kesepakatan untuk mengakhiri perang, yang memicu aksi jual minyak selama dua minggu terakhir, memudar.
Perang yang telah berlangsung selama tiga setengah tahun terus berlanjut pada hari Kamis ketika Rusia melancarkan serangan udara di dekat perbatasan Ukraina dengan Uni Eropa. Namun Ukraina mengklaim serangan itu justru mengenai kilang minyak Rusia.
Sementara itu, para perencana AS dan Eropa mengatakan mereka telah mengembangkan opsi militer oleh penasihat keamanan nasional sekutu. Hal ini menyusul perundingan tatap muka pertama antara para pemimpin AS dan Rusia pada akhir pekan sejak Rusia menginvasi Ukraina, yang sejauh ini hanya menghasilkan sedikit kemajuan menuju perdamaian.
Presiden Rusia, Vladimir Putin menuntut Ukraina menyerahkan seluruh wilayah Donbas timur, meninggalkan ambisi NATO, dan menjauhkan pasukan Barat dari negara itu, menurut sumber Reuters. Trump berjanji untuk melindungi Ukraina dalam kesepakatan apapun yang mengakhiri perang.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy menolak gagasan penarikan diri dari wilayah Ukraina yang diakui secara internasional.
Harga minyak juga didukung oleh penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan pada pekan lalu, yang menunjukkan permintaan yang kuat.
Menurut Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu, stok minyak AS turun 6 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 Agustust. Para analis memperkirakan penurunan sebesar 1,8 juta barel.
Sementara itu, para investor juga menantikan konferensi ekonomi Jackson Hole di Wyoming untuk mencari sinyal pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan depan. Pertemuan tahunan para bankir sentral ini dimulai pada Kamis, dengan Ketua Fed Jerome Powell berpidato pada Jumat ini. Suku bunga yang lebih rendah dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak, yang berpotensi mendongkrak harga.