160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Dolar AS dan Harga Minyak Mentah Kontraksi saat Trump Mengumumkan Gencatan Senjata Iran-Israel

750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Harga minyak mentah di West Texas Intermediate (WTI) berjangka turun lebih dari 1 persen menjadi sekitar $66,2 per barel pada Selasa (24/6/2025), mencapai level terendah dalam hampir dua minggu, setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk gencatan senjata, mengurangi kekhawatiran akan gangguan pasokan di Timur Tengah.

Trump menyiratkan bahwa gencatan senjata dijadwalkan dimulai pada Senin malam, dengan Iran menghentikan serangannya terlebih dahulu, diikuti oleh Israel dalam beberapa jam mendatang. Jika kedua belah pihak menjaga perdamaian, perang akan resmi berakhir setelah 24 jam, mengakhiri konflik selama 12 hari.

Pengumuman tersebut datang hanya beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar sebagai balasan atas serangan AS terhadap fasilitas nuklirnya. Pertahanan AS berhasil mengintersep rudal tersebut dan dilaporkan tidak ada korban jiwa. Namun, sempat menyebabkan harga minyak mentah turun lebih dari 7 persen pada Senin.

Penurunan ketegangan telah meredakan kekhawatiran bahwa Iran mungkin mencoba untuk memblokir Selat Hormuz, titik leher kritis tempat sekitar 20 persen minyak dunia melewati Selat Hermuz.

750 x 100 PASANG IKLAN

Namun, data real time pada pukul 10.04 WIB menunjukkkan harga minyak mentah di WTI berjangka merangkak naik 1,49 persen menjadi $66,80 per barel. Sebelumnya, pada Minggu (22/6/2025), harga minyak mentah di WTI berjangka sempat menyentuh angka $75,78 per barel.

Untuk diketahui, WTI berjangka adalah kontrak berjangka untuk minyak mentah yang diperdagangkan di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan merupakan salah satu dari tiga patokan utama harga minyak dunia, selain Brent dan Dubai Crude. WTI dikenal sebagai minyak mentah “light sweet” karena memiliki kepadatan rendah dan kandungan sulfur yang rendah, sehingga mudah untuk dimurnikan menjadi bahan bakar.

Pernyataan Presiden AS, Donal Trump yang menyatakan Iran dan Israel telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata, selain menyebabkan harga minyak mentah terkontraksi juga ikut menyeret terjungkalnya dolar AS.

Dalam tulisannya di situs Truth Social, Trump menyiratkan gencatan senjata akan berlaku dalam 12 jam, setelah itu perang akan dianggap “berakhir”.

Pasca tersiar berita tentang gencatan senjata Iran-Isreal dolar AS turun 0,3 persen menjadi 145,70 yen, setelah turun dari level tertinggi enam minggu di 148 yen semalam. Euro naik 0,2 persen menjadi $1,1594 pada hari Selasa, setelah naik 0,5 persen semalam.

Yen dan euro diuntungkan dari penurunan harga minyak, karena UE dan Jepang sangat bergantung pada impor minyak dan gas alam cair, sementara Amerika Serikat merupakan eksportir neto.

750 x 100 PASANG IKLAN

Begitu pun rupiah, berangsur-angsur menguat. Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penguatan signifikan setelah kemarin babak belur. Mengutip data Bloomberg, Selasa, 24 Juni 2025, rupiah pada pukul 09.41 WIB berada di level Rp16.375,5 per dolar AS. Rupiah menguat 116,5 poin atau setara 0,71 persen dari Rp16.492 per dolar AS pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.479 per dolar AS. Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan menguat.

Ibrahim menganalisis, untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.450 per dolar AS hingga Rp16.500 per dolar AS. (Rif)

 

750 x 100 PASANG IKLAN

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
INFIEN

Tutup Yuk, Subscribe !