
Jakarta,corebusiness.co.id-Alaska Airlines (ALK.N) telah meminta penghentian operasional darat untuk semua pesawat utamanya. Informasi ini tertulis dalam halaman status Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA), Minggu (20/7/2025).
Alaska Airlines juga meminta penghentian operasional darat untuk semua penerbangan Horizon Air, anak perusahaan regional yang mengoperasikan penerbangan Alaska Airlines, seperti dikutip Reuter, Senin (21/7/2025).
Alasan di balik kedua permintaan tersebut belum jelas. Alaska Airlines, Horizon Air, dan FAA tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters di luar jam kerja reguler.
Halaman status FAA menunjukkan semua tujuan yang terdampak oleh penghentian operasional pesawat utama Alaska, dan penghentian operasional Horizon.
Namun, pada Juni 2025, Hawaiian Airlines milik Alaska Air Group mengatakan, beberapa sistem TI-nya terganggu oleh peretasan. Alaska Air Group mengatakan masih menghitung dampak finansial dari peretasan tersebut.
Berdasarkan laman Alaska Air Group menyebutkan, perusahaan memiliki armada operasional terdiri dari 238 pesawat Boeing 737, dan 87 pesawat Embraer 175.
Alaska Air Group menerbangkan hampir 1.500 penerbangan setiap hari ke 141 tujuan, termasuk 29 pasar internasional di Amerika, Asia, Australia, dan Pasifik Selatan setelah dilakukan perluasan jaringan yang melayani lebih dari 1.200 tujuan yang tersedia melalui Aliansi Oneworld.
Jaringan ini masing-masing memiliki pusat di Seattle, Honolulu, Los Angeles, San Francisco, Portland, San Diego, dan Anchorage. Pusat penerbangan di Honolulu merupakan yang terbesar kedua setelah Seattle, mengoperasikan armada 350 pesawat terbang dan mempekerjakan lebih dari 33.000 orang di Amerika Utara, Asia, dan Pasifik. (Rif)