Jakarta,corebusiness.co.id-Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menceritakan kisah hidupnya selama lima tahun tinggal seatap dengan Prabowo Subianto. Sudaryono bahkan membocorkan rahasia dia bersama Prabowo Subianto.
“Pada tahun 2010, saya diminta menjadi asisten pribadi Pak Prabowo. Selama lima tahun itu, tinggal seatap bareng Beliau. Tahu apa buku bacaannya, paham apa yang beliau pikirkan, dan mengerti apa yang menjadi cita-cita besarnya untuk Indonesia,” ungkap Sudaryono dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya: sudaru_sudaryono, baru-baru ini.
Menelusur dari rekam jejak pria yang akrab disapa Mas Dar, jabatan asisten pribadi Prabowo diemban setelah setahun dirinya meraih gelar Sarjana Teknik Mesin di National Defense Academy of Japan. Program studi tersebut ditempuh Mas Dar dari tahun 2004-2009.
Mas Dar baru melanjutkan S2 di Swiss German University untuk program studi Master of Business Administration sejak 2015-2018.
Sementara Prabowo di tahun 2010 terpilih kembali sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Ketika itu, Musyawarah Nasional VII HKTI memutuskan secara aklamasi kembali memilih Prabowo sebagai Ketum DPN HKTI periode 2010-2015.
Dua tahun sebelumnya, 2008, Prabowo memutuskan keluar dari Partai Golkar dan pindah ke Partai Gerindra. Di partai politik yang dibangun pada 6 Februari 2008 itu, Prabowo menjabat Ketua Dewan Pembina.
Mas Dar juga ikut nyemplung di Partai Gerindra. Saat ini ia menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerindra Jawa Tengah.
Prabowo baru menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra tahun 2014. Ia menggantikan Suhardi, yang sebelumnya memimpin partai hingga wafat pada Agustus 2014. Di bawah kepemimpinan Prabowo, Partai Gerindra mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019, dengan menjadikan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Sementara Mas Dar, menjadi salah satu sosok yang masuk dalam bursa Gubernur Jawa Tengah dalam Pilkada 2024. Ia mengaku mendapat mandat dari Ketum Gerindra serta calon presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Saya maju karena diperintah oleh Pak Prabowo untuk maju sebagai calon gubernur dan saya ikhtiari,” katanya ketika itu.
Namun, pria kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, 13 Januari 1985 tersebut membatalkan pencalonannya sebagai gubernur, lantaran mendapat tugas baru dari Presiden Jokowi sebagai Wakil Menteri Pertanian. Mas Dar dilantik sebagai Wamentan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada 18 Juli 2024.
Hanya saja perannya dalam membantu tugas-tugas Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman untuk membenahi sektor pertanian terbentur oleh waktu. Lantaran tugas yang diembannya itu di saat-saat menjelang berakhirnya kepemimpinan dua periode Jokowi sebagai Presiden RI.
Ternyata, jabatannya sebagai Wamentan berlanjut di masa pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024-2029.
“Kini, kami sedang menjalankan cita-cita bersama itu,” ucapnya.
Belakangan, PT Pupuk Indonesia (Persero) menunjuk Mas Dar sebagai Komisaris Utama Perseroan. Keputusan ini disetujui lewat rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar pada Senin, 16 Juni 2025.

Posisi strategisnya sebagai Wamentan, Komut PT Pupuk Indonesia, dus salah satu orang terdekat di lingkaran Presiden Prabowo, semakin menambah kekuatan Mas Dar dalam membenahi pelbagai persoalan yang masih dihadapi para petani. Salah satunya persoalan pupuk.
“Bapak saya petani. Saya paham sulitnya hidup di desa. Maka urusan pupuk, kartu tani yang rumit, dan harga panen yang jatuh, sudah saya sampaikan kepada Beliau (Prabowo) sejak jauh-jauh hari. Beliau mendengarkan semua keluhan itu dan menyanggupi,” kenang Mas Dar.
Mas Dar menyatakan bahwa dia bersama Prabowo merancang pertanian tidak kemarin sore, tapi bertahap sejak lama. Prabowo setuju bahwa pupuk harus selalu tersedia untuk petani dan distribusinya tidak boleh dipersulit dengan cara apa pun.
“Itu janji Beliau kepada saya, sebagai anak petani yang melihat langsung kenyataan di lapangan. Kami pangkas rantai birokrasi penyaluran pupuk yang berbelit. Kami salurkan langsung dari pabrik ke petani tanpa mekanisme yang menyusahkan. Perjuangan ini bukan baru dimulai kemarin. Bismillah, mengabdi untuk pangan masyarakat,” kata Mas Dar penuh harap. (Rif)