
Disebutkan, kabupaten yang inflasinya tinggi, yaitu Deli Serdang (6,81 persen), Labuhanbatu (6,38 persen), Pasaman Barat (6,38 persen), Tembilahan (6,34 persen), Kerinci (5,90 persen), Aceh Tengah (5,80 persen), Kampar (5,75 persen), Toli Toli (5,26 persen), Karo (5,18 persen), dan Luwuk (4,90 persen).
Lanjut kota yang inflasinya tinggi, yaitu Kota Pematangsiantar (5,84 persen), Gunung Sitoli (5,50 persen), Padang Sidempuan (5,37 persen), Dumai (4,94 persen), Baubau (4,84 persen), Sibolga (4,83 persen), Pekanbaru (4,63 persen), Medan (4,44 persen), Bukit Tinggi (4,40 persen), dan Lhokseumawe (4,19 persen).
“Ini bukan daerah kota yang distribusinya terhambat. Oleh sebab itu, bapak, ibu sekalian, kami mohon cek kembali ini. Perhatikan, berusaha sekeras-kerasnya. Kembali lagi, dari daftar-daftar itu masih ada kabupaten dan kota yang hanya berharap anugerah Tuhan Yang Maha Esa saja, usahanya tidak maksimal,” sindir Tomsi.
Ia menekankan, bagi kepala daerah, jika dinas-dinasnya tidak bergerak, mungkin selayaknya untuk dievaluasi.
“Kita bekerja di sini setiap minggu meluangkan waktu 3 jam untuk mengabdikan diri kepada masyarakat. Berbuat yang terbaik supaya barang-barang, terutama yang kita konsumsi sehari-hari itu terjangkau dan tidak mengalami kenaikan yang tinggi,” tegasnya. (Rif).