160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Prabowo Menjawab Tarif Trump

Presiden Prabowo Subianto saat wawancara dengan tujuh pemimpin redaksi media massa, Senin malam (7/4/2025). Foto: Dok. Youtube Narasi TV.
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Presiden Prabowo Subianto mengakui kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif impor barang asal Indonesia sebesar 32 persen telah menggoncahkan Indonesia. Namun, Prabowo menyatakan tidak panik, meskipun telah menyiapkan bekal ketika negosiasi dengan Trump.

Pihak Gedung Putih menyatakan, kebijakan tarif Trump merupakan resiprokal (tarif timbal balik) atas kebijakan Pemerintah Indonesia yang mengenakan tarif terhadap produk-produk dari AS yang masuk ke Indonesia. Pemerintah Indonesia disebut telah menetapkan tarif impor jauh lebih besar dibandingkan pengenaan tarif produk-produk Indonesia yang masuk AS, yakni 2,5 persen.

Trump juga mempersoalkan kebijakan Pemerintah Indonesia terkait tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di banyak sektor, hingga kebijakan Dana Hasil Ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) untuk disimpan pendapatan ekspor di rekening dalam negeri.

Menjawab TKDN, Prabowo mengakui kadang-kadang ada kementerian dan lembaga yang kaku dalam membuat kebijakan tersebut. Prabowo telah memerintahkan untuk melonggarkan ketentuan TKDN.

Menyoal DHE, Prabowo menilai terjadi salah pengertian dari Pemerintah AS. Dia menjelaskan ketentuan ini diberlakukan bagi semua perusahaan yang menikmati fasilitas dan aset dari negara, misalnya kegiatan bisnis yang menggunakan hak guna usaha (HGU), hak tanaman industri (HTI), atau hak pengusahaan hutan (HPH).

750 x 100 PASANG IKLAN

“Kemudian, perusahaan yang menerima kredit dari bank pemerintah. Maka, wajib menaruh hasil ekspornya di rekening bank pemerintah. Jika mereka yang membawa uang dari perusahaan sendiri, tidak dikenakan ketentuan DHE. Perusahaan tambang kita bebasin DHE, kok,” kata Prabowo saat wawancara dengan tujuh pemimpin redaksi media massa, Senin malam (7/4/2025).

Ia menyampaikan, kebijakan-kebijakan tersebut, bukan berarti pemerintah terlalu protektif terhadap perusahaan atau produk-produk dari negara lain. Karena, setelah ia periksa, banyak terjadi kegiatan bisnis gelap, dan tidak diketahui negara.

“Kita memang banyak impor produk, seperti BBM, oil, dan gas. Saya periksa banyak yang nggak jelas. Impornya dari mana? Lewat broker. Harusnya impor itu dari negara yang saling menguntungkan. Entah dari AS, atau dari negara lainnya,” ungkapnya.

 Indonesia akan Negosiasi dengan AS

750 x 100 PASANG IKLAN

Menanggapi resiprokal atas produk-produk Indonesia yang masuk ke AS, Prabowo menyatakan akan negosiasi dengan Trump.

“Tarif Trump menggoncahkan, menggoyangkan, kita harus waspada, dan harus tegar. Tapi, kita tidak panik, tidak boleh grogi. We are so much strenght. Hanya ada will atau tidak, ada keberanian atau tidak, dalam strenght itu,” ujarnya.

Jika bertemu Presiden Trump, Prabowo akan menghormati keputusan Pemerintah AS. Untuk menjaga hubungan baik antarkedua negara yang sudah terjalin cukup lama, Prabowo membuka pintu bagi AS menjalin kerja sama bisnis di Indonesia.

“Ya, kita mohon ada perlakuan yang baik dari Trump,” harapnya.

Menurutnya, jika Pemerintah Indonesia melakukan proteksi yang berlebihan bisa memunculkan kontraksi resesi dan persoalan lainnya.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Kita tidak mau proteksi. Kita mau selalu membuka. Kita begitu baik, contohnya Eropa, kita izinkan mereka menjual Mercedes Benz, BMW. Begitu kita mau jual kelapa sawit, mereka proteksi. Jepang, berapa puluh tahun Jepang di Indonesia. Jual Toyota, Pajero, Lexus, Toshiba, Hitachi, sementara kita mau jual pisang saja dipersulit. Kita mau berinteraksi dengan bangsa lain. Tapi, kondisinya kadang-kadang dia yang tidak mau. Kita punya hak, dong. Kita ingin rakyat sejahtera seperti rakyat kamu,” urainya.

Prabowo mengemukakan Indonesia mampu meningkatkan taraf perekonomian rakyat. Setidaknya Indonesia mempunyai dua modal besar, yakni populasi sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA).

“Kita diramalkan tahun 2030, pasar mobil kita 2 juta tiap tahun. Kita punya nikel, aluminium, karet, tembaga, dan bahan baku lainnya, untuk membuat mobil. Kenapa kita harus kasih 2 juta untuk orang lain?” tukasnya.

Prabowo memasang target dalam waktu 2 tahun ke depan, dari 2 juta mobil minimal 25 persen produk dalam negeri.

“Jadi, saya kasih target dalam waktu 2 tahun kita harus punya industri mobil yang bisa memproduksi 500 ribu mobil. Mungkin 250 ribu menengah ke bawah, 100 ribu menengah ke atas, 50 ribu atau 20 ribu mobil spesialis, misalnya untuk off road.  Saya kira itu wajar,” katanya optimis. (Rif)

 

 

 

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
PASANG IKLAN

Tutup Yuk, Subscribe !