
Jakarta,corebusiness.co.id-Indonesia dan Peru menandatangani perjanjian perdagangan bebas pada Senin (11/8/2025), untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi bilateral.
Hal itu disampaikan Presiden RI, Prabowo Subianto dan Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra dalam acara penandatanganan perjanjian perdagangan bebas sama kedua negara di Istana Merdeka, Jakarta.
Tercatat ekspor Indonesia ke Peru mencapai total barang senilai $331,2 juta pada tahun 2024, sementara impor dari Peru mencapai $149,6 juta. Produk ekspor utama Indonesia adalah mobil dan suku cadang mobil, biodiesel, dan alas kaki, sementara biji kakao dan anggur terutama diimpor.
“Perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif akan memperluas akses pasar bagi kedua negara,” kata Presiden RI, Prabowo Subianto.
Prabowo mengatakan, kedua negara juga akan meningkatkan kerja sama di berbagai sektor seperti pangan, perikanan, pertambangan, transisi energi, dan pertahanan.
Presiden Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra mengatakan, sebagai eksportir utama buah segar, Peru akan mendapatkan akses yang lebih besar untuk menjual lebih banyak buah-buahan seperti blueberry ke Indonesia.
Dina Boluarte menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia yang telah terjalin selama lima dekade.
Menurutnya, Indonesia bukan hanya negara kepulauan terbesar keempat di dunia, tetapi juga salah satu ekonomi berkembang paling dinamis di Asia serta demokrasi muslim terbesar di dunia. Bahkan, Indonesia juga telah menjadi mitra penting Peru di kawasan Asia.
“Perdagangan bilateral kita memiliki dinamika dan potensi yang luas, menjadikan Indonesia mitra dagang terbesar keenam Peru di Asia. Demikian pula, Peru telah menjadi tujuan utama keempat produk-produk Indonesia di kawasan Amerika Latin dan Karibia,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa lima dekade persahabatan, kerja sama, dan saling pengertian telah membentuk hubungan yang kokoh dan langgeng. Hal tersebut didasari kepentingan bersama seperti memajukan demokrasi, membela multilateralisme, menegakkan hukum internasional, memperkuat perdagangan bebas, kerja sama selatan-selatan, ketahanan pangan, dan pembangunan berkelanjutan.
“Dalam dialog terbuka dan jujur yang kami lakukan hari ini, Presiden Subianto dan saya menyampaikan kepuasan atas hubungan bilateral kita yang berada pada titik paling dinamis dan aktif selama 50 tahun terakhir. Saya telah menegaskan kembali tekad kami untuk terus mempertahankan dan mendiversifikasi hubungan ini,” tuturnya.
Presiden Dina Boluarte juga menyampaikan kabar gembira bagi pelaku perdagangan kedua negara. Langkah ini diharapkan semakin memperkaya ragam produk pertanian yang diperdagangkan serta membuka peluang baru bagi peningkatan nilai ekspor kedua negara.
Tidak hanya sektor perdagangan, Presiden Dina Boluarte turut memaparkan peluang investasi di negaranya.
“Secara khusus, saya mengundang para pengusaha Indonesia untuk menjadi pengguna dan investor di masa depan di semua pusat logistik, industri, dan teknologi di wilayah pesisir tengah Peru,” pungkasnya