Empat Punggawa KSSK Pacu Ekonomi Tumbuh 5,5 Persen pada Triwulan IV

Jakarta,corebusiness.co.id–Empat punggawa Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5,5 persen year on year pada triwulan IV tahun 2025.

KSSK telah menyelenggarakan Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2025 di penghujung Oktober 2025. Rapat tersebut menyepakati untuk terus memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan antarlembaga anggota KSSK maupun dengan kementerian atau lembaga lain dalam upaya memastikan agar KSSK senantiasa terjaga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

“KSSK memastikan stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga pada triwulan III tahun 2025 dan terus mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi dengan terus mewaspadai berbagai risiko global,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) sekaligus Koordinator KSSK, Purbaya Yudhi Sadewa dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2025 di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Also Read:

KEPP-OKP Sampaikan Enam Agenda Strategis Papua kepada Presiden Prabowo

KSSK yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai penguatan kewaspadaan terhadap berbagai risiko tetap akan terus dilakukan dan disertai respon kebijakan yang efektif.

Menurut Purbaya, meskipun pertumbuhan ekonomi global masih menghadapi tantangan akibat dampak tarif impor Amerika Serikat (AS) yang menyebabkan ketidakpastian tetap tinggi, ekspektasi perbaikan ekonomi Indonesia mulai menguat.

Also Read:

Presiden Minta Panglima TNI dan Kapolri Tindak Aparat yang Melindungi Aktivitas Ilegal

Aktivitas ekonomi AS yang masih lemah, kata dia, berdampak pada berlanjutnya pelemahan pasar tenaga kerja sehingga mendorong The Fed memangkas fed funds rate sebesar 25 basis poin pada Oktober 2025 menjadi kisaran 3,75 hingga 4 persen. Sementara perekonomian Eropa, Jepang, Tiongkok, dan India juga belum menguat, dipengaruhi antara lain oleh masih lemahnya konsumsi rumah tangga, meskipun berbagai stimulus telah diberikan.

Purbaya menyampaikan bahwa IMF telah merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 dari yang sebelumnya 3 persen menjadi 3,2 persen pada laporan outlook terbarunya.

Menurutnya, meskipun masih lebih rendah dibandingkan tahun 2024 di level 3,3 persen, ada dorongan keuangan yang lebih longgar, terjadinya kesepakatan dagang AS dengan negara mitra utama,  ekspansi fiskal di sejumlah negara berkembang, serta penurunan inflasi.

Also Read:

Presiden Prabowo Singgung Budaya Wisata Bencana hingga Pihak-Pihak yang Memanfaatkan Musibah di Indonesia

Purbaya menyatakan, momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menguat dan diperkirakan mencapai target pemerintah pada tahun 2025. Pada triwulan III 2025, konsumsi rumah tangga dan investasi tetap terjaga dengan dukungan kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan.

Belanja APBN untuk mendukung aktivitas konsumsi dan produksi diperkuat melalui percepatan implementasi program strategis serta pemberian stimulus dan dukungan insentif bagi sektor prioritas yang disinergikan dengan kerjaan moneter dan sektor keuangan.

Also Read:

Kemenhub Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru pada 24 Desember 2025 dengan Jumlah Pergerakan 17,18 Juta Orang

“Perkembangan positif aktivitas ekonomi dan koordinasi kebijakan memperkuat optimisme ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5,5 persen year on year pada triwulan IV  2025. Secara full year, tahun 2025 diproyeksi pertumbuhannya akan mencapai 5,2 persen,” kata Purbaya optimis. (Gaus Kaisuku)

Also Read:

Lebih dari 700 Ribu Pelanggan di Aceh Kembali Nikmati Listrik