Jakarta,corebusiness.co.id-Bahlil Lahadalia menyampaikan capaian-capaian kinerja Kementerian ESDM dalam setahun terakhir pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dinilai sebagai menteri berkinerja terburuk berdasarkan hasil survei Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia akhirnya buka suara. Meskipun tidak secara langsung merespons hasil survei CELIOS, Bahlil justru menunjukkan capaian-capaian kinerja kementerian yang dipimpinnya dalam setahun terakhir.
Bahlil mencontohkan kebijakan prorakyat di sektor ESDM, dalam satu tahun terakhir mulai memperlihatkan hasil nyata. Menurutnya, kebijakan ini tidak sekadar membangun fasilitas fisik, pemerintah menaruh perhatian pada bagaimana proyek-proyek itu mampu mengubah kehidupan masyarakat lewat peningkatan keterampilan dan penyerapan tenaga kerja lokal.
Langkah yang ditempuh bersifat terukur, mulai dari program pelatihan dan sertifikasi untuk tenaga kerja, pembukaan ruang bagi Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM), koperasi, dan Badan Usaha Milik Darah (BUMD), hingga penempatan proyek di luar pusat-pusat industri agar manfaat pembangunan lebih merata.
“Tujuannya menyebarkan manfaat pembangunan agar terasa sampai ke desa dan kota kecil, bukan hanya di pusat ekonomi,” kata Bahlil dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (23/10/2025).
Ia menilai kebijakan keberpihakan rakyat ini sebagai bentuk transformasi ekonomi sekaligus pembangunan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
“Transformasi ini tidak hanya berdampak perubahan struktur ekonomi, tetapi juga perbaikan mutu manusia sebagai subyek pembangunan,” ucap Bahlil.
Kementerian ESDM, sambung Bahlil, bahkan telah memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada puluhan ribu tenaga kerja sektor energi dan pertambangan demi mempersiapkan kaum muda menghadapi kebutuhan industri masa depan. Dampaknya, lebih dari 276.000 peluang kerja baru tercipta dari proyek-proyek hilirisasi.
Menteri sekaligus Ketua Umum Partai Golkar tersebut mengutarakan bahwa selama setahun terakhir ia berkeliling melihat kondisi langsung pembangunan sektor ESDM di Indonesia.
“Aneka program (ESDM) membuat ibu-ibu bisa menjahit hingga malam, anak-anak belajar dengan cahaya terang, nelayan hasil tangkapannya lebih awet,” tuturnya.