160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Catatan Pengamat Ekonomi Energi soal Video Gibran Bicara Hilirisasi

Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka tentang hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia di video berjudul “Hilirisasi dan Masa Depan Indonesia” dalam kanal YouTube-nya dengan thumbnail “Hilirisasi Part 1
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gajah Mada (UGM), Dr. Fahmy Radhi mencatat beberapa poin pemaparan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka tentang hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia di video berjudul “Hilirisasi dan Masa Depan Indonesia” dalam kanal YouTube-nya dengan thumbnail “Hilirisasi Part 1”.

Fahmy sepandangan dengan Gibran bahwa Indonesia kaya SDA saja tidak cukup, maka diperlukan hilirisasi SDA.

Dari pemaparan Gibran tentang hilirisasi SDA Indonesia, Fahmy menilai bahwa Gibran tidak paham konsep hilirisasi dan tidak mengerti permasalahan yang dihadapi hilirisasi. Lalu berkhayal hasil fantastis hilirisasi.

“Hilirisasi nikel, misalnya, memang menaikkan ekspor, tapi nilai tambah hilirisasi lebih besar dinikmati oleh investor asing. Hilirisasi nikel juga tidak menciptakan industrialisasi dari hulu  sampai hilir,” kata Staf Ahli Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada corebusiness.co.id, Minggu (27/4/2025)

750 x 100 PASANG IKLAN

Ia mengutarakan bahwa produk turunan pertama smelterisasi nikel semuanya diekspor, tidak menjadi komponen industri terkait.  Artinya, jelasnya, bukan hilirisasi tapi lebih pada smelterisasi nikel dengan nilai tambah sangat rendah.

Direktur Eksekutif Mubyarto Institue tersebut juga menyayangkan hilirisasi yang sedang berjalan saat ini belum sepenuhnya dirasakan oleh daerah penghasil tambang.

“Ironisnya, daerah, penghasil nikel dan ketempatan smelter, masih saja miskin,” tukas Deklarator Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia tahun 2011 tersebut.

Untuk diketahui, Gibran menayangkan video di kanal YouTube-nya, pada Jumat (25/4/2025). Di video itu, Gibran menyampaikan rasa syukur Indonesia punya cadangan nikel terbesar di dunia, cadangan timah terbesar kedua di dunia, penghasil rumput laut terbesar kedua di dunia.

“Tapi nyatanya sekadar kaya saja ternyata tidak cukup. Karena yang menjadi tantangan justru bagaimana mengolah kekayaan alam ini agar punya nilai tambah maksimal bagi masyarakat,” kata Gibran.

750 x 100 PASANG IKLAN

Mantan Wali Kota Surakarta tersebut menyampaikan, Indonesia sempat menjadi eksportir bijih bauksit terbesar ketiga di dunia. Namun, dia menyayangkan Indonesia hanya menempati urutan ke-31 sebagai pengekspor panel surya.

“Padahal, ketika bauksit diolah menjadi panel surya, nilainya bertambah 194 kali lipat. Besar sekali,” kata Gibran.

Hilirisasi tak melulu hanya ada di sektor mineral dan batubara. Hilirisasi juga bisa dilakukan di sektor pertanian, kelautan, perkebunan, bahkan digital.

“Jadi inti dari hilirisasi adalah pengolahan yang menghasilkan nilai tambah,” kata Gibran.

750 x 100 PASANG IKLAN

Keuntungan Hilirisasi

Putra sulung Presiden ke-7 RI, Joko Widodo tersebut mencontohkan harga daun teh saat masih berbentuk dauh basah akan meningkat ketika teh itu sudah dikeringkan hingga diolah, di-packing, dan diolah menjadi produk teh dengan aroma tertentu. Selain mendapatkan keuntungan dari harga jual, dengan melakukan pengolahan, bisa terbukanya lapangan kerja, pemberdayaan UMKM, menggeliatkan ekonomi, dan mendapatkan pemasukan negara dari pajak, royalti, PNPB, deviden, hingga bea ekspor.

“Itulah yang dilakukan negara-negara lain bahkan oleh negara yang tidak memiliki sumber daya alam. Mereka mengimpor bahan mentah, diolah kemudian diekspor lagi termasuk ke negara asal sumber daya alam itu sendiri. Lalu nilai tambahnya ke mana? Uangnya yang dapat siapa? Lapangan kerjanya siapa yang menikmati? ya, negara yang mengolah itu,” tutur Gibran.

Hilirisasi, kata dia, sudah sesuai dengan UUD 1945 yang mengatakan bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Gibran memutar video Prabowo yang mengatakan hilirisasi adalah kunci kemakmuran. Prabowo memerintahkan agar hilirisasi segera dimulai di semua komoditas unggulan.

Pemerintah, disebutkan Gibran, sudah memetakan 28 komoditas unggulan yang potensinya bisa mencapai lebih Rp 13 ribu triliun di tahun 2040. Satgas Percepatan Hilirisasi juga dibentuk tahun 2025, termasuk menggencarkan investasi.

“Di 2024, realisasi investasi untuk hilirisasi mencapai Rp 407 triliun, hampir seperempat dari total investasi nasional. Karena, untuk mewujudkan hilirisasi kita butuh investasi dan teknologi,” ucapnya.

Gibran menekankan bahwa hilirisasi bukan cuma untuk pengusaha elite tapi juga untuk keadilan ekonomi rakyat. Namun, dia mengakui untuk menggapai kesuksesan di bidang hilirisasi akan muncul tantangan.

“Memang tantangan itu pasti ada. Yang namanya perubahan pasti butuh kalibrasi. Tapi dengan optimisme, kerja keras, lompatan kecil dari masing-masing kita, suatu saat akan menjadi langkah besar bersama yang membawa kemajuan bagi bangsa,” kata Gibran. (Rif)

 

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
PASANG IKLAN

Tutup Yuk, Subscribe !