Catatan Pengamat Ekonomi Energi soal Video Gibran Bicara Hilirisasi

Jakarta,corebusiness.co.id-Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gajah Mada (UGM), Dr. Fahmy Radhi mencatat beberapa poin pemaparan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka tentang hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia di video berjudul “Hilirisasi dan Masa Depan Indonesia” dalam kanal YouTube-nya dengan thumbnail “Hilirisasi Part 1”.

Fahmy sepandangan dengan Gibran bahwa Indonesia kaya SDA saja tidak cukup, maka diperlukan hilirisasi SDA.

Dari pemaparan Gibran tentang hilirisasi SDA Indonesia, Fahmy menilai bahwa Gibran tidak paham konsep hilirisasi dan tidak mengerti permasalahan yang dihadapi hilirisasi. Lalu berkhayal hasil fantastis hilirisasi.

Also Read:

Geger Politik! 300 Purnawirawan TNI Desak Gibran Dicopot, Ketua MPR Angkat Bicara

“Hilirisasi nikel, misalnya, memang menaikkan ekspor, tapi nilai tambah hilirisasi lebih besar dinikmati oleh investor asing. Hilirisasi nikel juga tidak menciptakan industrialisasi dari hulu  sampai hilir,” kata Staf Ahli Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada corebusiness.co.id, Minggu (27/4/2025)

Ia mengutarakan bahwa produk turunan pertama smelterisasi nikel semuanya diekspor, tidak menjadi komponen industri terkait.  Artinya, jelasnya, bukan hilirisasi tapi lebih pada smelterisasi nikel dengan nilai tambah sangat rendah.

Also Read:

PM Fiji: Kami Belajar Pembangunan dari Indonesia

Direktur Eksekutif Mubyarto Institue tersebut juga menyayangkan hilirisasi yang sedang berjalan saat ini belum sepenuhnya dirasakan oleh daerah penghasil tambang.

“Ironisnya, daerah, penghasil nikel dan ketempatan smelter, masih saja miskin,” tukas Deklarator Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia tahun 2011 tersebut.

Also Read:

Pemerintah Tetapkan Tarif Listrik TW II 2025 Tidak Naik, Berikut Rinciannya

Untuk diketahui, Gibran menayangkan video di kanal YouTube-nya, pada Jumat (25/4/2025). Di video itu, Gibran menyampaikan rasa syukur Indonesia punya cadangan nikel terbesar di dunia, cadangan timah terbesar kedua di dunia, penghasil rumput laut terbesar kedua di dunia.

Also Read:

7.000 Orang Serbu Balai Kota Lamar Jadi Pasukan Oranye, Pramono: Saya Kaget