Jakarta,corebusiness.co.id–Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa mengklaim defisit APBN per November 2025 sebesar Rp 560,3 triliun masih on track sesuai desain APBN 2025.
Menkeu Purbaya melaporkan, hingga 30 November 2025 realisasi pendapatan negara sebesar Rp2.351,5 triliun atau 82,1 persen dari outlook laporan semester (Lapsem). Pendapatan tersebut utamanya didukung oleh penerimaan perpajakan sebesar Rp1.903,9 triliun, dengan rincian penerimaan pajak Rp1.634,4 triliun dan penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp269,4 triliun. Sementara realisasi penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp 444,9 triliun.
Menurut Purbaya, di tengah tekanan pada pendapatan negara, belanja negara tumbuh untuk mendukung perekonomian. Realisasi belanja negara hingga 30 November sebesar Rp2.911,8 triliun atau 82,5 persen terhadap outlook Lapsem.
Disebutkan, belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.116,2 triliun terdiri dari belanja K/L sebesar Rp 1.110,7 triliun dan belanja non-K/L Rp1.005,5 triliun. Kemudian penyaluran transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 795,6 triliun.
“Ini mencerminkan belanja pemerintah yang terus diarahkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan mendukung program prioritas,” jelas Purbaya dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Desember 2025 di Jakarta, pada Kamis (18/12/2025).
Dengan perkembangan realisasi pendapatan dan belanja negara, Purbaya menyampaikan defisit APBN tercatat sebesar Rp 560,3 triliun atau 2,35 persen terhadap PDB, masih dalam batas yang terkelola dan sesuai dengan desain APBN. Selain itu, defisit keseimbangan primer sebesar Rp 82,2 triliun menunjukkan pengelolaan fiskal yang tetap prudent di tengah berbagai tantangan global.