Modus Penipu Kuras Rekening Pedagang Pakai QRIS

Tangerang Selatan,corebusiness.co.id-Penjaga toko kelontong di Kedaung, Tangerang Selatan, menjadi korban penipuan transaksi pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), baru-baru ini.

Pedagang itu baru menyadari telah ditipu oleh seorang pembeli setelah mengecek saldo di rekening layanan mobile banking dari handphone-nya. Ternyata pembeli itu bukannya mentransfer biaya belanjaannya, malah menguras saldo pedagang senilai Rp 400 ribu.

Sebelumnya, Bank Indonesia telah menyampaikan agar pengguna QRIS wajib hati-hati karena ada modus penipuan baru yang memalsukan kode QR untuk mengelabui korban.

Also Read:

Lima Miliarder Kehilangan Rp 7,7 T Akibat Aksi Jual Saham di Pasar Global

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menjelaskan bahwa platform QRIS dibangun dengan keamanan standar nasional dan mengacu pada praktik terbaik secara global.

“QRIS keamanannya itu tanggung jawab bersama,” kata Filianingsih, dikutip Sabtu (15/11/2025).

Also Read:

Cadangan Devisa Indonesia Oktober 2025 Meningkat 1,2 Miliar Dolar AS

Ia menyampaikan, BI, ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia), dan pelaku industri PJP (Perusahaan Jasa Penilai) selalu melakukan sosialisasi dan edukasi terkait keamanan transaksi QRIS kepada para merchant.

Pedagang, kata dia, harus memeriksa status setiap pembayaran, antara lain, memastikan telah menerima notifikasi yang dikirim ke merchant.

Also Read:

Dewan Gubernur BI Minta Perbankan Nasional Meningkatkan Pertumbuhan Kredit

Di sisi lain, Filianingsih menjelaskan bahwa pembeli juga memiliki tanggung jawab dalam proses transaksi QRIS. Pembeli harus memastikan QRIS yang telah di-scan punya nama yang sama dengan merchant.

“Namanya benar, jangan misalnya yayasan apa, tetapi namanya toko onderdil. Tidak pas,” tukasnya.

Also Read:

BI: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III Tumbuh Positif

Modus penipuan “pura-pura transfer” oleh pembeli yang justru membuat pedagang kehilangan uang melalui QRIS terjadi dengan cara mengelabui pedagang agar memindai kode QR yang salah, yaitu kode untuk mentransfer dana dari rekening pedagang, bukan untuk menerima pembayaran.

Disarikan berbagai sumber, cara kerja modus penipuan adalah pura-pura membeli barang atau jasa dari pedagang.

Also Read:

Posisi ULN Agustus Tumbuh Melambat, Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 501,5 T

Pelaku kemudian meminta pedagang untuk menunjukkan “QR Bayar” miliknya, dengan dalih seolah-olah pelaku akan memindai kode tersebut untuk melakukan pembayaran.

Kode QR yang seharusnya digunakan adalah kode statis milik pedagang (yang dipajang di etalase) di mana pembeli yang memindai dan memasukkan nominal pembayaran. Dana akan masuk ke rekening pedagang. Namun pelaku mengelabui pedagang agar menampilkan kode QR dari aplikasi perbankan atau dompet digital pedagang yang berfungsi sebagai permintaan transfer dana keluar (mirip dengan fungsi tarik tunai atau transfer ke sesama pengguna).

Saat pedagang lengah dan memberikan kode QR untuk transfer dana keluar, pelaku dengan cepat memindai kode tersebut. Setelah kode dipindai, pelaku dapat memasukkan nominal tertentu untuk menarik atau mentransfer dana dari rekening pedagang ke rekening pelaku. Transaksi ini terjadi karena pedagang secara tidak sadar memberikan akses transfer dan sering kali tidak menyadari perbedaan jenis kode QR tersebut.

Also Read:

Menkeu Purbaya Perkirakan Kuartal IV Ekonomi Tumbuh 5,67 Persen

Tips Menghindari Penipuan

Untuk melindungi diri dari modus penipuan serupa, para pedagang diimbau untuk:

Also Read:

Kepada Media Asing, Sufmi Dasco: Kemenkeu Setuju Tunjangan Reses Anggota DPR Rp 700 Juta

1. Pedagang tidak boleh menunjukkan kode QR yang dihasilkan dari dalam aplikasi mobile banking atau dompet digital pribadi kepada pembeli. Kode QR yang sah untuk pembayaran adalah kode statis merchant yang telah terdaftar di Bank Indonesia (QRIS) dan biasanya dipajang di area kasir.
2. Jangan hanya percaya pada tampilan layar ponsel pembeli yang menunjukkan “bukti transfer” palsu. Selalu cek mutasi rekening atau notifikasi transaksi Anda sendiri untuk memastikan dana pembayaran telah benar-benar masuk.
3. Manfaatkan fitur notifikasi SMS atau push notification dari bank/aplikasi pembayaran Anda untuk mendapatkan pemberitahuan instan setiap kali ada dana masuk.
4. Pastikan semua orang yang bertugas di toko memahami modus penipuan ini dan tahu prosedur yang benar dalam menerima pembayaran QRIS.
5. Waspada saat ramai. Hati-hati, pelaku sering memanfaatkan situasi ramai atau saat pedagang sedang sibuk untuk melancarkan aksinya, memanfaatkan kelengahan pedagang dalam memeriksa transaksi. (Rif)

Also Read:

Catat! Cadangan Devisa September Indonesia hanya Cukup Membiayai 6,2 Bulan Impor dan Utang LN