Menkeu Harap IMF dan World Bank lebih Adaptif Hadapi Tantangan Zaman

Jakarta,corebusiness.co.id-Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati berharap International Monetary Fund (IMF) dan World Bank melakukan transformasi kelembagaan agar lebih responsif terhadap dinamika zaman.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Patrick Achi dan Mark Malloch-Brown, External Advisors of the Bretton Woods Institutions, pada hari terakhir rangkaian Spring Meetings 2025 yang diselenggarakan oleh International Monetary Fund (IMF) dan World Bank.

Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani menyoroti tantangan besar yang dihadapi dunia saat ini.

Also Read:

Dari Target Rp 3.005,1 Triliun, Pendapatan Negara Baru Tercapai 17,2 Persen

“Kondisi dunia yang terfragmentasi tidak hanya menimbulkan tantangan bagi berbagai negara, tetapi juga organisasi internasional seperti the Bretton Woods Institutions — IMF dan World Bank,” kata Menkeu sebagaimana dikutip dari laman Instagram @smindrawati, pada Senin (28/4/2025).

Sri Mulyani juga menekankan pentingnya peran strategis kedua lembaga internasional tersebut dalam menjaga stabilitas global di tengah ketidakpastian ekonomi.

“IMF dan World Bank memainkan peran penting dalam menciptakan stabilitas di tengah situasi perekonomian global yang penuh ketidakpastian dan ketidakseimbangan,” tegasnya.

Also Read:

Di atas Prancis, IMF Proyeksikan PDB Indonesia Peringkat 7 Dunia pada 2025

Sebagai respons dalam menghadapi tantangan global tersebut, diskusi juga berfokus pada upaya transformasi kelembagaan agar IMF dan World Bank dapat lebih responsif terhadap dinamika zaman.

“Harus dipikirkan langkah-langkah perubahan yang perlu dilakukan sehingga kedua institusi ini lebih agile dan adaptif menghadapi tantangan zaman,” jelasnya.

Also Read:

Muncul ke Publik, Powell Dinilai lebih Agesif Tanggapi Tarif Trump

Ia menyampaikan harapan agar hasil diskusi tersebut dapat berkontribusi terhadap transformasi IMF dan World Bank sehingga perannya senantiasa relevan menjawab tantangan di masa depan.

“Kami tentu berharap buah pemikiran kami dapat berkontribusi positif dalam pencapaian tujuan dibentuknya IMF dan World Bank, yakni mendorong terciptanya stabilitas dan pembangunan berkelanjutan bagi dunia,” pungkasnya. (CB)

Also Read:

ETOS Indonesia Beberkan Dugaan Manipulasi Keuangan di PLN, Negara Rugi Rp18 Triliun